Jembatan Baru Senilai Rp 1,2 M di Boyolali Ambrol

Jembatan Baru Senilai Rp 1,2 M di Boyolali Ambrol

Ragil Ajiyanto - detikNews
Senin, 24 Feb 2020 14:25 WIB
Jembatan Pusung–Surodadi, di Boyolali ambrol
Foto: Jembatan Pusung–Surodadi, di Boyolali yang ambrol jadi tontonan warga (Foto : Ragil Ajiyanto/detikcom)
Boyolali -

Sebuah jembatan yang baru dibangun di Boyolali, ambrol pagi tadi. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut.

Jembatan itu menghubungkan Kampung Pusung dengan Surodadi, Kelurahan Banaran, Kecamatan Boyolali Kota. Jembatan tersebut dibangun tahun 2019 lalu dan saat ini masih dalam masa pemeliharaan oleh pihak rekanan.

"Kejadiannya (jembatan runtuh) sekitar jam 06.15 WIB, saya jam 06.30 WIB itu sudah mendapat laporan dari teman-teman bidang. Artinya memang ada kerusakan di jembatan Pusung-Surodadi, di Kelurahan Banaran," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum-Penataan Ruang (DPU-PR) Boyolali, Arief Gunarto, Senin (24/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beruntung saat jembatan tersebut runtuh tidak ada pengguna jalan yang melintas. Salah satu ujung gelagar jembatan runtuh dan jatuh ke dasar sungai.

"Fondasi penyangga jembatan, ada patah di sana," jelasnya.

ADVERTISEMENT
Jembatan Baru Senilai Rp 1,2 M di Boyolali AmbrolFoto: Penampakan jembatan Pusung–Surodadi, di Boyolali yang ambrol (Foto : Ragil Ajiyanto/detikcom)

Menurut Arief, pihaknya sudah menemukan retakan pada bagian bawah jembatan (abutment) pada hari Selasa (18/2). Kondisi tersebut sudah disampaikan kepada pihak rekanan agar segera diperbaiki dengan menutup retakan itu.

"Kemudian dalam dua hari belakangan ini kan cuaca seperti ini (curah hujan sangat tinggi). Analisa kami, kemungkinan air masuk dari retakan itu. Air masuk kemudian sampai dengan tanah jenuh air, itu menyebabkan tekanan dan itu mendorong abutment, sehingga tadi pagi terjadi keruntuhan. Abutment harusnya kedap air," papar Arief.

"Itu awalnya dari sayap sebelah timur sisi selatan," imbuhnya.

Runtuhnya gelagar dan pelat jembatan tersebut diduga terjadi secara perlahan dan tidak langsung patah. Hal itu karena gelagar dan pelat jembatan masih dalam kondisi utuh.

"Ke depan, gelagar itu masih bisa dimanfaatkan lagi dengan metode pelaksanaan tertentu," terangnya.

Arief menuturkan jembatan tersebut dibangun tahun 2019 lalu dengan anggaran sebesar Rp 1,265 miliar. Jembatan Pusung Sidodadi tersebut memiliki panjang bentangan 16 meter dan lebar 5 meter, sedangkan tinggi jembatan dari dasar sungai 10,5 meter.

"Posisi jembatan sudah penyerahan di akhir November (2019), posisinya kini masih dalam masa pemeliharaan (rekanan) sampai dengan 2 Juni 2020. Pihak rekanan masih bersedia untuk segera melaksanakan perbaikan. Tadi sudah dapat laporan, sudah ada beberapa tenaga yang mulai menata kembali," jelasnya.


Arif menuturkan fondasi di bagian bawah jembatan masih aman. Dia menduga air yang masuk ke retakan itu sebagian besar masuk dari atas.

"Saya pikir nggak (bukan kesalahan konstruksi), karena perencaaan struktural dan sebagiannya itu dengan ketinggian lebih tinggi dengan pasangan seperti itu mampu. Artinya memang ada faktor tekanan yang di luar dari konstruksi itu sendiri," jelasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads