.webp)
Sungai Ngrancah di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tiba-tiba berwarna keruh dan berbau menyengat saat ini berangsur jernih. Bau Poly Alumunium Chloride (PAC) atau biasa disebut tawas yang sempat menyengat juga sudah hilang.
"Hari ini sudah jernih lagi, tidak bau tawas lagi," kata warga setempat, Kusdiyono, saat ditemui, Kamis (13/2/2020).
Kondisi air yang kembali jernih langsung dimanfaatkan warga untuk mencuci. Seperti dilakukan oleh Kusdiyono, dia mencuci terpal yang biasa dipakai untuk alas kandang ayam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin sudah ke sini, karena warnanya keruh saya batalkan, dan hari ini baru dicuci," jelasnya.
Dimintai konfirmasi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulon Progo, Arif Prastowo, mengatakan setelah menerima laporan pencemaran Sungai Ngrancah pihaknya langsung menerjunkan tim ke lokasi. Dari pengamatan, air sungai tersebut diduga tercemari tawas dari kebocoran pengolahan air bersih PDAM yang ada di Waduk Sermo.
"Pasca-kejadian, PDAM sudah melakukan perbaikan dan membuka pintu air. Dan aliran air ini menjadikan penetralan lebih cepat," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sungai Ngrancah tiba-tiba berwarna keruh dan berbau menyengat. Akibatnya ikan-ikan di sungai tersebut banyak yang mati mengambang pada Rabu (12/2) pagi.
Aliran Sungai Ngrancah memiliki debit air yang kecil. Sungai ini menjadi lokasi pembuangan air dari Waduk Sermo dan juga dari pengolahan air milik PDAM Kulon Progo.
"Kemungkinan ada kebocoran PAC dan masuk ke saluran pembuangan hingga mencemari sungai," kata Direktur PDAM Kulon Progo, Jumantoro, saat meninjau ke lokasi.
(rih/ams)
