Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun ini menganggarkan Rp 14 miliar untuk memperpanjang usia Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Kabupaten Bantul. Anggaran itu dipakai untuk penataan TPST agar bisa tetap beroperasi selama dua tahun ke depan.
"Kami anggarkan dana sebesar Rp 14 miliar agar TPST Piyungan dapat terus beroperasi hingga skema kerja sama pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) berjalan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY, Hananto Hadi Purnomo ditemui wartawan di kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (10/2/2020).
Anggaran belasan miliar itu akan dipakai Dinas PUP-ESDM untuk membangun talut, terasering, dan menata dermaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan intermediate program harusnya (operasional TPST Piyungan) sudah habis pada 2019. Maka kami perpanjang hingga skema KPBU ditetapkan," ujarnya.
"Untuk penataan dalam rangka memperpanjang usia TPST sekitar dua tahunan. Dengan penataan maka TPST bisa bertahan sampai KBPU bisa berjalan," lanjutnya.
![]() |
Hananto menjelaskan, talut TPST akan ditinggikan sekitar 3 meter dari sebelumnya, kemudian lokasi TPST juga akan ditata berbentuk terasering. Penataan itu diharapkan bisa meningkatkan kapasitas TPST.
Menurutnya, dermaga juga tak luput dari perhatian. Sebab, dermaga digunakan untuk mempermudah lalu lintas truk sampah.
"Untuk peningkatan kapasitas, selain talut kami juga membuat terasering. Akan kami tangani (dermaga) agar truk bisa membuang sampah di tempatnya, akses untuk membuangnya juga diperlancar. Ini hanya masalah penataan sampah," terangnya.
Untuk penanganan TPST Piyungan, Dinas PUP-ESDM DIY berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY. Upaya memperpanjang masa operasional TPST ini dilakukan sambil menunggu skema KPBU berjalan.
"Skema KPBU diprediksi mulai dapat diterapkan pada 2021 mendatang. Ini dilakukan sebagai solusi jangka panjang penanganan persoalan di TPST Piyungan. Kami kerja sama dengan perusahaan mengenai pilihan teknologi untuk mengolah sampah yang murah, ramah lingkungan, dan efisien," kata Hananto.