Cerita Walkot Yogya tentang Kegiatan Klitih di Masa Lalu

Round-Up

Cerita Walkot Yogya tentang Kegiatan Klitih di Masa Lalu

Tim Detikcom - detikNews
Kamis, 06 Feb 2020 11:03 WIB
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, Jumat (4/10/2019).
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti (Usman Hadi/detikcom)
Yogyakarta -

Aksi kekerasan jalanan di Yogyakarta alias klitih menjadi topik yang banyak dibicarakan netizen di dunia maya. Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengungkap klitih di zaman dahulu sangat berbeda dengan yang terjadi sekarang. Bagaimana klitih di masa lalu menurut Haryadi?

"Klitih itu (artinya) bermain, itu (kejahatan jalanan) sudah bukan klitih lagi," kata Haryadi saat berbincang dengan detikcom, Rabu (5/2).

Menurut Haryadi, arti klitih adalah nongkrong atau bermain bersama teman. Bermain dalam artian yang positif dan tidak melakukan aksi kejahatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Klitih dalam bahasa asalnya nongkrong, jalan cari teman. Dulu ada klitih, karena dulu belum ada ponsel, mencari teman, jalan, klitih. Tapi yang sekarang berbeda. Jadi tindak kejahatan tapi juga disebut klitih, padahal bukan (seperti arti klitih zaman dulu)," ujar Haryadi.

Haryadi meminta kejahatan jalanan yang menjadi fenomena sosial di tengah masyarakat saat ini mengubah arti klitih menjadi negatif.

ADVERTISEMENT

"Ini yang jelas bahwa saya perlu luruskan, ini adalah kejahatan jalanan yang jadi fenomena sosial di tengah masyarakat,"tuturnya.

Jika berbicara klitih, perhatian tertuju pada DIY. Bahkan tagar #DIYdaruratklitih juga sempat masuk daftar trending topic di Twitter beberapa hari yang lalu. Bukan tanpa alasan, karena belakangan ini kasus klitih kembali marak terjadi di sejumlah tempat di DIY.

"Kami juga prihatin munculnya aksi klitih di Yogyakarta dan ramai juga dibahas di media sosial," kata Haryadi.

Haryadi menyebut Pemkot Yogyakarta tidak akan tinggal diam. Pihaknya berkomitmen turun tangan menangani dan menanggulangi aksi klitih. Ia mengungkapkan telah berkoordinasi secara internal dari tingkat pemerintah kota hingga kelurahan serta berkomunikasi dengan kepolisian dan TNI.

"Akan kami tindak lanjuti. Ini komitmen kami kepada warga masyarakat. Kami koordinasi dengan Polri dan TNI juga, untuk membantu ungkap kasus kejahatan jalanan ini. Karena sudah menjadi fenomena sosial di tengah masyarakat DIY," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads