Seekor buaya berukuran lebih-kurang 1,5 meter muncul di aliran Sungai Progo, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Buaya yang diduga berjenis buaya muara itu ditemukan seorang pemancing bernama Lukito (35), warga Dusun Gejagan RT 05 RW 04, Sumberarum, Moyudan, Sleman.
"Buaya ini ditemukan oleh pemancing, Lukito (35), di aliran Sungai Progo. Buaya itu terlihat di bawah jembatan Ngapak sekitar pukul 06.00 WIB," ujar Kapolsek Moyudan AKP Darban di Mapolsek Moyudan, Sleman, Rabu (5/2/2020).
Darban menjelaskan awalnya warga mengira buaya itu adalah biawak. Sebab, selama ini di lokasi penemuan buaya itu banyak muncul biawak. Namun, saat dikejar dan ditangkap, ternyata seekor buaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (Lukito) sedang memancing dan saat itu melihat ada seekor buaya yang dikira biawak. Sebab, di Sungai Progo itu memang banyak biawak dan biasa sering diburu warga sekitar. Saat dikejar dan ditangkap, ternyata seekor buaya," jelasnya.
Kemunculan buaya itu merupakan yang pertama kalinya di Moyudan. Sebab, di Kecamatan Moyudan, kata Darban, tidak ada penangkaran buaya.
"Ini baru pertama ditemukan di Moyudan. Kalau biawak memang sering. Kami akan selidiki buaya ini asalnya dari mana karena di sini (Moyudan) tidak ada penangkaran buaya," jelasnya.
Kini buaya itu telah diamankan di Mapolsek Moyudan. Polisi juga telah mengikat moncong buaya itu dengan lakban agar tidak menggigit.
Selain itu, buaya tersebut telah dimasukkan ke dalam karung. "Nanti setelah ini akan kami serahkan ke BKSDA," katanya.
Darban juga meminta masyarakat tidak resah dan tetap tenang. Polisi masih menyelidiki asal buaya ini.
"Kami masih selidiki, ini lepas di penangkaran buaya atau buaya milik warga yang lepas atau seperti apa, kami masih selidiki," tutur Darban.
Terpisah, Lukito mengatakan buaya itu ditemukan dalam kondisi sudah terikat pada moncongnya. Buaya itu lari menuju sungai.
"Saya mau mancing, lalu ada buaya lari mau ke sungai, masih kecil, pas ditemukan posisi mulutnya sudah dilakban, kakinya dilakban tapi hampir lepas," katanya.
"Buaya ini ditemukan di pinggir sungai," lanjutnya.
Sementara itu, Kasi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Yogyakarta, Untung Suripto, mengatakan buaya tersebut kemungkinan besar merupakan buaya muara. Menurutnya, ada ciri khusus untuk buaya muara. Ciri-ciri buaya muara salah satunya tidak memiliki sisik menonjol di atas kepalanya.
"Kelihatannya (buaya) muara, Porosus. Buaya muara habitat utamanya di muara, perairan air asin, tawar dan perairan dangkal," jelas Untung.