Siswa SD, MR (13), yang ditemukan tewas di kebun durian di Banjarnegara diduga menjadi korban pembunuhan. Tubuh korban ditemukan di bawah gundukan tanah dan rumput.
"Ada gundukan tanah dan rumput di bawah pohon. Jadi biasanya kalau setelah membersihkan rumput, kemudian ditumpuk di bawah pohon. Dan korban ditemukan di situ," terang Kapolsek Sigaluh, Banjarnegara, AKP Priyo Jatmiko, Selasa (4/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban ditemukan setelah tercium aroma menyengat dari arah kebun durian, Senin (3/2) malam. Kebun tersebut berjarak sekitar satu kilometer dari rumah korban.
Priyo menjelaskan, warga sebelumnya sudah mencari korban di kebun yang ditanami pohon durian, singkong, dan albasia itu sejak Jumat (31/1) lalu. Namun saat itu, warga tidak mengetahui jika gundukan tersebut terdapat jasad korban.
"Lokasi itu sebenarnya juga sudah dicari warga. Tetapi saat itu warga tidak mengira kalau korban berada di dalam gundukan itu. Dan kemarin malam, Senin (3/2) sekitar pukul 21.00 WIB warga mencium aroma menyengat dan ternyata benar korban ditemukan di situ," terangnya.
Di lokasi penemuan jasad korban tersebut, juga ditemukan gunting dan cutter. Korban kemudian dibawa ke RSUD Banjarnegara untuk dilakukan visum.
"Berdasarkan hasil visum, terdapat luka sayat di bagian leher korban," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, korban meninggalkan rumahnya sejak Jumat (31/1). Kepada orang tuanya, bocah itu pamit ingin mencari buah durian di sekitar rumahnya. Setelah tiga hari bocah itu ditemukan tak bernyawa di kebun durian yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumahnya.
Polisi menduga MR menjadi korban pembunuhan. Sebab, ditemukan luka sayat dan bekas cekikan pada leher korban. Polisi juga sudah mengamankan seorang terduga pelaku pembunuhan.
"Terduga inisial K (34), yang merupakan tetangga korban. Rumahnya di depan rumah korban. Tadi pagi terduga kami bawa ke Polsek untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sekarang sudah dibawa ke Polres Banjarnegara," jelas Priyo.
(rih/ams)