Jokowi dan FX Rudy Ketemuan-DPP Panggil PDIP Solo, Isyarat buat Gibran?

Round-Up

Jokowi dan FX Rudy Ketemuan-DPP Panggil PDIP Solo, Isyarat buat Gibran?

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Selasa, 04 Feb 2020 09:33 WIB
Ilustrasi Gibran Rakabuming Raka
Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Solo -

Seusai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Wali Kota sekaligus Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo pada Jumat (31/1), kejutan kembali terjadi di Pilkada Solo. Hari Jumat itu pula seluruh pengurus DPC PDIP Solo dipanggil menghadap DPP PDIP, Senin (3/2).

Pemanggilan ditujukan kepada seluruh pengurus dan anggota Fraksi PDIP DPRD Solo. Dalam undangan, disebutkan agenda pada Senin siang kemarin adalah konsolidasi internal.

Kedua peristiwa yang berdekatan itu mengisyaratkan bahwa rekomendasi DPP PDIP bakal segera turun. Dari belasan nama bakal calon, ada dua yang terkuat, yakni putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Achmad Purnomo, yang kini menjabat Wakil Wali Kota Solo.


Rombongan peserta berangkat dari Solo pada Senin pagi dan tiba di kantor DPP PDIP tepat waktu. Sementara itu, Rudy datang belakangan karena harus memimpin apel hingga rapat di Balai Kota Solo.

Rapat diikuti oleh sejumlah petinggi PDIP. Ada Sekjen Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu yang juga merangkap DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan untuk memenangkan calon yang nantinya dipilih Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Tadi sudah sepakat fraksi dan DPC, siapa pun yang direkomendasikan DPP untuk dilaksanakan dan dimenangkan," kata Rudy seusai rapat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak Video "Singgung Pencalonan Anak Jokowi, Eks Ketua KPU: Pilkada Bermasalah"




Rudy juga menegaskan rapat tersebut tak membahas nama bakal calon tertentu. Instruksi DPP hanya memenangkan siapa pun calon terpilih.

"Tidak membahas siapa yang direkomendasikan. Pembahasan rekomendasi nanti di DPP dan Ketum (Megawati Soekarnoputri)," kata Rudy.

Sebagai tindak lanjut, Rudy diminta segera melantik pengurus mulai tingkat anak ranting hingga pengurus anak cabang (PAC). DPC juga diminta berkonsolidasi hingga tingkat bawah.


Sementara itu, politikus PDIP Masinton Pasaribu membantah jika disebut bahwa pemanggilan DPC PDIP Solo dilakukan secara mendadak. Apalagi jika dikaitkan dengan dukungan untuk Gibran.

"Nggak (mendadak)-lah. Kalau partai kan memang rutin melakukan rapat ya. Rapat itu ya, selain rapat rutin yang sudah teragenda, juga ada rapat-rapat yang memang sifatnya segera, gitu ya. Jadi itu hal yang biasa rata-rata di partai," terang Masinton.



Apa kata Gibran dan Purnomo?

Baik Gibran maupun Purnomo kini sama-sama menanti turunnya rekomendasi. Adanya pemanggilan DPC Solo oleh DPP PDIP, mereka mengaku hanya bisa menunggu dan taat kepada partai.

"Pokoknya saya hanya menunggu dan bersikap ksatria sebagai seorang kader. Nanti (saya) tunggu kabar dari Pak Rudy," kata Purnomo di Balai Kota Surakarta, Senin (3/2/2020).



Sebagai kader di level DPC, Purnomo mengaku tidak dapat berbuat apa-apa, terutama masalah rekomendasi. Dia mengaku hanya bisa patuh pada keputusan DPP.

"Pokoknya saya kader, patuh dengan keputusan DPP. Itu kan wewenang sana. Saya tidak bisa menghalang-halangi, tidak bisa apa-apa," ujarnya.


Sementara itu, Gibran enggan dikaitkan dengan pertemuan DPP dan DPC PDIP Solo. Menurutnya, instruksi dari DPP adalah memenangkan siapa pun calon pilihan Megawati.

"Tidak (terkait saya)," kata Gibran setelah bertemu dengan warga Kelurahan Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo, Senin (3/2/2020).

"Instruksinya kan mendukung calon yang mendapat rekomendasi, nggak menyebut nama," ujar dia.


Ditanya kesiapannya mengikuti instruksi DPP tersebut, Gibran juga mengaku memiliki berkomitmen serupa. Dia siap menerima siapa pun nama yang direkomendasikan Megawati.

"Sesuai komitmen saya pertama, yaitu membesarkan partai secara gotong royong. Rekomendasi ke siapa pun saya ikhlas," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads