Mengembalikan Fungsi Irigasi Selokan Mataram Yogyakarta

Mengembalikan Fungsi Irigasi Selokan Mataram Yogyakarta

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Senin, 03 Feb 2020 15:23 WIB
Penutupan pintu flushing Selokan Mataram, Sleman, Senin (3/2/2020).
Terjadi polemik antara petani pangan yang tak mendapatkan air dan petani perikanan terkait fungsi Selokan Mataram. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom
Sleman -

Terjadi polemik antara petani pangan yang tak mendapatkan air dan petani perikanan terkait fungsi Selokan Mataram. Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWS-SO) akhirnya menutup pintu flushing agar aliran air Selokan Mataram bisa mencapai wilayah Sleman bagian timur.

"Hari ini sama-sama kita saksikan untuk penutupan, atau menggembok pintu untuk flushing. Tujuannya untuk mengetahui alokasi air terutama kaitannya untuk pertanian di hilir," kata Kasi Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan BBWS-SO, Hanugrah Purwadi, saat ditemui wartawan di lokasi penutupan pintu, Dusun Sanggrahan, Sleman, Senin (3/2/2020).

Penutupan pintu air dengan pengelasan itu dilakukan di Selokan Mataram yang terletak di Dusun Sanggrahan, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satunya menutup dulu pintu flushing biar debit mengalir sampai sana. Kemudian kita lihat beberapa waktu, apakah debit itu bisa sampai sana (Sleman bagian timur). Kalau belum, kita lihat permasalahannya apa," lanjutnya.

Penutupan ini, lanjutnya, merupakan bagian dari refungsionalisasi Selokan Mataram. Yakni mengembalikan fungsi utama Selokan Mataram sebagai saluran irigasi untuk sektor pertanian.

ADVERTISEMENT

"Karena fungsi utamanya untuk sektor pertanian pangan karena ada fungsi sosial, untuk memenuhi kebutuhan pangan, jadi kami ambil langkah-langkah ini," jelasnya.

Simak Video "Bak Lava, Air Selokan di Gresik Tiba-tiba Berwarna Oranye Menyala!"

[Gambas:Video 20detik]

Setelah sektor pertanian pangan tercukupi, kata Hanugrah, baru sektor perikanan boleh mengambil air di Selokan Mataram. Hanya saja debit air untuk perikanan terbatas.

"Jadi yang utama itu debit air bisa sampai sektor pertanian, kalau itu sudah cukup baru boleh digunakan untuk perikanan, tapi yang boleh digunakan hanya sisanya," jelasnya.

Diwawancara terpisah, Ketua Forum Petani Kecamatan Kalasan (FPKK), Janu Riyanto (40), mengatakan tersendatnya pasokan air ke Kalasan, Sleman, sudah terjadi empat tahun yang lalu. Akibatnya ratusan hektare lahan terdampak dan kesulitan untuk menanam.

"Sekitar 241 hektare lahan kesulitan untuk mendapatkan air. Biasanya bisa tiga kali tanam tapi ini baru sekali saja," jelasnya.

"Kami hanya minta pintu (flushing) ditutup. Agar ada air yang bisa digunakan untuk bertani," lanjutnya.

Ditutupnya pintu flashing ini turut mengundang protes bagi petani ikan di wilayah Maguwoharjo. Namun, setelah mendapatkan penjelasan dari BBWS-SO, akhirnya petani ikan yang diwakili oleh Sasmita menerima penutupan itu namun dengan syarat.

"Saya ikhlas untuk petani, tapi kalau ternyata di timur untuk perikanan saya dan warga akan membuka (pintu flushing)," kata Sasmita.

Halaman 2 dari 2
(sip/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads