Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan pembangunan jalan Tol Yogya-Solo dan Yogya-Bawen tidak akan mengganggu fungsi Selokan Mataram. Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY Krido Suprayitno mengatakan Selokan Mataram tidak hanya memiliki manfaat bagi masyarakat, tapi juga punya nilai sejarah.
"Selokan Mataram juga memiliki nilai sejarah tersendiri untuk masyarakat dan harus dilestarikan dan manfaatkan," kata Krido saat ditemui seusai sosialisasi pembebasan tanah untuk jalan tol di Balai Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Kamis (30/1/2020).
Krido belum menyebutkan lokasi pasti jalan tol yang akan melewati Selokan Mataram. Namun dia memastikan pembangunan jalan tol tidak akan merusak Selokan Mataram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari simpang susun Purwomartani nanti melewati Selokan Mataram. Dipastikan tidak mengganggu fungsi selokan," jelasnya.
"Kami sudah memperhitungkan semuanya, baik drainase, lalu teknis terhadap sistem pengairan. Semua itu sudah kami kalkulasi," lanjutnya.
Selokan Mataram, lanjutnya, dikelola oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWS-SO). Krido mengaku akan mulai melakukan koordinasi lebih lanjut pada awal Maret 2020.
"Tidak hanya dengan BBWS-SO, tapi juga dengan instansi lain terdampak, seperti Dishub dan PDAM. Tapi saat konsultasi publik pada Maret," jelasnya.
"Saat ini kami sedang menyelesaikan tahapan sosialisasi yang masuk dalam tahap persiapan dengan masyarakat yang terdampak," lanjutnya.
(sip/rih)