Hidup sebatang kara bertahun-tahun, Sukiyah (50) ditemukan dalam kondisi mengenaskan di rumahnya di Kabupaten Semarang. Rambut Sukiyah gimbal hingga jadi sarang tikus, kecoak dan bangkai.
Saat didatangi relawan pada Rabu (22/1), Sukiyah duduk di tikar yang menutup tanah yang jadi alas rumah kayunya. Perempuan itu juga buta sejak kecil.
Selain itu, Sukiyah disebut sudah belasan tahun tidak berjalan kaki. Warga juga mengatakan, sudah 27 tahun Sukiyah tidak mandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap akan dibantu oleh tetangganya, Sukiyah selalu menolak dan memberontak. Meski begitu, dia mendapat selalu mendapat bantuan makanan dari tetangga dekatnya, Wagiyem.
Hingga akhirnya seorang relawan bernama Ardian Kurniawan Santoso berhasil membujuk Sukiyah untuk potong rambut. Sukiyah sempat minta susu dan sampo hitam. Dengan bujuk rayu dan canda, Ardian memotong rambut Sukiyah selama 20 menit. Sukiyah yang tadinya murung, perlahan mau tersenyum lalu tertawa.
Usai rambutnya dipotong, Sukiyah dibawa ke Rumah Pemulihan Efata. Di tempat itu, Sukiyah perlahan memperlihatkan perkembangan yang positif mulai dari nafsu makan meningkat dan mulai bisa berjalan kaki, meski harus dititah.
Simak Video "Miris! Wanita Dikurung di Rumah Kayu, Tak Mandi Bertahun-tahun"
Jika tadinya hanya mau bicara dengan Ardian, perlahan Sukiyah mau berkomunikasi dengan seorang mentor di Rumah Pemulihan Efata, Yuliana Lina.
"Susah diajak komunikasi, sorenya baru mau, pakai Bahasa Jawa. Dia bilang ingin sate, saya belikan," kata Lina.
Lama kelamaan dia bahkan sudah berusaha bangkit dari kursi rodanya ketika melihat para penghuni lainnya di rumah pemulihan senam pagi.
"Pertama datang nyakar dua kali pas dimandiin. Ini perkembangannya cepat sekali. Tadi pagi sudah bisa berjalan dititah (dipapah)," lanjutnya.
Tetangga Sukiyah, Wagiyem (65) turut senang karena ada relawan datang yang berhasil menolong Sukiyah. Wagiyem merupakan tetangga yang selalu memberi makan Sukiyah dan sesekali membersihkan rumahnya.
"Terimakasih sekali karena sudah ditolong," kata Wagiyem di depan rumah Sukiyah.
(sip/sip)