Pantau Lokasi Rawan Longsor, Warga Magelang Pasang EWS dari Bambu-Kayu

Pantau Lokasi Rawan Longsor, Warga Magelang Pasang EWS dari Bambu-Kayu

Eko Susanto - detikNews
Selasa, 28 Jan 2020 16:34 WIB
Relawan pasang alat EWS manual untuk pantau pergerakan tanah di lokasi rawan longsor di Kabupaten Magelang, Selasa (28/1/2020).
Relawan memasang EWS manual untuk memantau pergerakan tanah di lokasi rawan longsor di Kabupaten Magelang, Selasa (28/1/2020). (Eko Susanto/detikcom)
Magelang -

Sejumlah relawan memasang alat early warning system (EWS) manual di Dusun Selorejo, Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. EWS manual ini dipasang untuk memantau rekahan atau pergerakan tanah di lokasi yang rawan longsor.

Pemasangan EWS sederhana ini dilakukan oleh Komunitas Selorejo Peduli Menoreh (KSPM) dan Gabungan Relawan Muda Bukit Menoreh.

"Alat deteksi dini retakan tanah, tren sekarang disebut EWS, tapi EWS manual. Ini untuk mendeteksi sejauh mana tanah di lereng Menoreh ini bergerak. Pembuatan dengan seadanya, bahan kayu dan bambu sama paku sudah bisa mendeteksi pergerakan tanah," kata Ketua Relawan Gabungan Relawan Muda Bukit Menoreh, Soim, saat ditemui di sela pemasangan ESW manual, Selasa (28/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Bahan baku untuk membuatnya relatif mudah ditemukan dan sederhana. Untuk membuat satu alat EWS manual ini, bahan bakunya berupa empat batang bambu, satu papan kayu, dan paku. Kemudian peralatan yang dipakai adalah gergaji, alat ukur, palu, dan alat tulis.

Model EWS yang dibuat ini menyerupai saat orang akan membuat fondasi bangunan dengan lisplang. Adapun cara membuatnya, dua bambu ditanam di bidang tanah yang rawan bergerak. Kemudian dua bambu lainnya ditanam di bidang tanah yang aman atau tidak bergerak.

Selanjutnya, di antara bambu yang ditanam di tanah yang rawan bergerak dan tidak bergerak tersebut dipasang papan. Ukuran panjang papan 130 cm, kemudian di bagian tengah papan itu dipotong menggunakan gergaji.

Jika nantinya terjadi rekahan tanah, maka akan terjadi renggangan di bekas potongan papan tersebut.

"Tanah yang bergerak ini setiap harinya bisa diketahui. Berapa sentimeter gerakan, kemudian kalau ada gerakan yang signifikan nantinya diidentifikasi pergerakan tanah cepat atau tidaknya. Kalau cepat, kami akan pasang sirene, termasuk evakuasi jika itu mengancam permukiman warga," ujar Soim.

Pantau Lokasi Rawan Longsor, Warga Magelang Pasang EWS dari Bambu-KayuRelawan memasang EWS manual untuk memantau pergerakan tanah di lokasi rawan longsor di Kabupaten Magelang, Selasa (28/1/2020). (Eko Susanto/detikcom)

Setelah alat EWS ini dipasang, lanjutnya, warga akan memantaunya setiap hari. Apakah muncul renggangan atau tidak.

"Tadi ukuran 130 cm, nantinya dipantau lagi ukuran sama atau ada pergerakan. Nantinya setiap hari akan diukur. Kalau ada gerakan tanah yang signifikan, misalnya sehari sampai 2-3 cm, berarti cepat gerakan, maka kami akan melakukan langkah-langkah selanjutnya," terang Soim.

Ide pembuatan EWS manual ini, katanya, diperoleh dari seorang profesor asal Jepang ketika melakukan kunjungan di Sidosari, Salaman, beberapa tahun yang lalu. Saat itu profesor tersebut menyampaikan cara-cara deteksi dini dengan model ini.

"Pembuatan EWS manual ini biayanya tidak sampai Rp 10 ribu. Di Selorejo ini konsentrasi di tiga titik," ujarnya.

Sementara itu, Ketua KSPM, Pujo Prayitno (68), mengatakan pemasangan EWS manual ini berada di lahan milik Tugiran. Pada 2016, lahan tersebut longsor hingga materialnya menutup akses jalan.

"Dulu longsoran menutup akses jalan di bawahnya. EWS manual ini bisa mendeteksi gerakan tanah. Alat ini murah dan simpel," kata Pujo.

Di lokasi yang sama, Kepala Dusun Selorejo, Samsudin, mengakui wilayahnya sebagian memang rawan longsor. Pemasangan EWS manual untuk mengantisipasi jika terjadi hujan bisa dipantau apakah ada pergerakan tanah atau tidak.

"Sejak dulu daerah sini kalau musim hujan rawan longsor, kalau kemarau kekeringan," ujarnya.

Simak Video "Ritual Tolak Banjir, Magelang"

[Gambas:Video 20detik]

(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads