Tiang Penghitung Bangjo Gondokusuman Yogya Mentiung, Dishub: Korosi

Tiang Penghitung Bangjo Gondokusuman Yogya Mentiung, Dishub: Korosi

Pradito Rida Pertana - detikNews
Kamis, 23 Jan 2020 20:06 WIB
Tiang penghitung bangjo yang mentiung sudah dipotong (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Yogyakarta -

Tiang penghitung alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) di simpang empat Mirota Kampus, Gondokusuman, Yogyakarta viral karena mentiung (melengkung) mengarah ke jalan. Namun, kini tiang penghitung APILL atau tiang lampu bangjo itu sudah dipotong.

Pantauan detikcom di lokasi Jalan Persatuan, Gondokusuman, pukul 17.00 WIB, patahan tiang itu sudah tidak terlihat lagi. Terlihat ada bekas potongan pada tiang besi alat penghitung lampu bangjo itu.

Salah seorang penyedia jasa sol sepatu di simpang empat Mirota, Ngadiyono (63) membenarkan tiang penghitung APILL itu sempat patah. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (22/1) pagi.

"Kalau kejadian pastinya saya tidak tahu, tapi dari kemarin pagi sudah patah itu," kata Ngadiyono saat ditemui detikcom di simpang empat Mirota, Gondokusuman, Kamis (23/1/2020).


Penampakan tiang penghitung bangjo di perempatan Mirota Kampus mentiung, Rabu (22/1)Penampakan tiang penghitung bangjo di perempatan Mirota Kampus mentiung, Rabu (22/1) Foto: dok. Istimewa


Menurut Ngadiyono, meski sempat mentiung, tiang penghitung itu tidak sampai menimpa pengendara yang melintas. Dia mengatakan petugas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta sudah mendatangi lokasi untuk melakukan perbaikan.

"Tidak sempat menimpa apa-apa kok tiangnya, wong setelah kejadian langsung diperbaiki itu," jelasnya.

Dihubungi terpisah, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Windarto membenarkan soal tiang penghitung APILL yang patah kemarin pagi. Dia mengaku langsung melakukan perbaikan.

"Iya, memang lampu APILLnya sempat patah, tapi setelah kita dapat informasi dari lapangan langsung kita datangi dan dikondisikan dengan dipotong tiangnya," kata Windarto lewat telepon.

"Jadi kemarin pagi setelah kejadian itu langsung dikondisikan sama petugas lapangan," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Windarto menyebut mentiungnya tiang penghitung bangjo itu terjadi karena korosi. Terlebih, tiang itu bukan tiang permanen yang menyatu dengan tiang APILL atau bangjo di bagian bawah.

"Itu kan gini, (tiang yang patah) dulu sambungan karena dulu cuma tiang lurus dan diberi sambungan tiang lengkungnya itu. Untuk patahnya tiang itu mungkin karena baut sambungannya korosi," jelasnya.

(ams/rih)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads