Khayalan berupa batu prasasti ternyata juga sudah direncanakan. Prasasti dengan pahatan bak peninggalan kuno di lokasi berkumpul di Purworejo maupun Klaten hanya bohong belaka. Batu itu didatangkan dan kemudian dipahat dengan gambar referensi dari mesin pencari, Google.
"Dia (tersangka Toto Santoso) mengataka ada 2 di Jateng, Purworejo dan Klaten. Di Klaten ditemukan batu prasasti yang dibuat sendiri (pahatannya), bukan temuan. Dari gunung dibuat sendiri, dari mana gambarnya? Dapat dari Google. Dibuat seakan temuan bersejarah," pungkasnya.
Meski sudah mengakui jika kerajaan mereka hanya khayalan, namun tim psikologi tetap didatangkan kemarin dan hari ini rencananya giliran tim psikiatri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nangis kalau ditanya itu," kata Direktur Reseres Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Budi Haryanto.
Budi menjelaskan pihaknya tidak bisa mendalami soal janin tersebut karena lokasinya berada di Yogyakarta, di luar daerah hukum Polda Jateng. Meski demikian ia membenarkan ada saksi yang mengatakan janin tersebut dikubur Fanni dibantu orang lain.
"Keguguran atau tidak belum tahu, kita tidak mengarah ke sana, TKP-nya Yogya. Tapi memang ditemukan dalam kendhil itu masih berupa gumpalan daging, dan pembantunya mengatakan itu dari si Fanni," jelasnya.
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini