Dapat DM dari Ratu Keraton Agung Sejagat, Gubernur Ganjar Tertawa

Dapat DM dari Ratu Keraton Agung Sejagat, Gubernur Ganjar Tertawa

Aditya Mardiastuti - detikNews
Sabtu, 18 Jan 2020 15:11 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Yogyakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku mendapatkan direct message (DM) dari Ratu Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia di Instagram. Lantas bagaimana kesan Ganjar mendapatkan pesan dari sang ratu?

"Ya perasaannya lucu, kan kemarin gagah terus saya lihat di tv nangis," kata Ganjar saat berbincang via telepon, Sabtu (18/1/2020).


Ganjar juga tertawa saat ditanya soal pesan dari 'Ratu' Fanni tersebut. Namun, Ganjar terdengar kecewa karena balasan pesannya tak dibalas lagi oleh sang ratu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus ada di DM karena nggak saya bales jadi saya kan nggak bisa mengeksplore kan apa yang terjadi," tuturnya.


Dalam curahan hatinya, 'Ratu' Fanni mengaku dituding sebagai penyebar hoaks hingga diperlakukan bak teroris. Dia juga minta agar Ganjar memerintahkan jajarannya tidak mempolitisir kasus penangkapan Raja-Ratu Keraton Sejagat.

"Di DM saya bales, saya sebenarnya ingin tahu motifnya dan kenapa kamu lapor ke saya. Sayangnya sudah nggak terjawab karena siangnya ditangkap. ya fade out gitu aja, hilang," cerita Ganjar.

Simak Video "Soal Keraton Agung Sejagat, Jokowi: Itu Hiburan"



Ganjar menambahkan pihaknya membuka diri jika ada temuan atau laporan dari masyarakat soal kerajaan di Jawa Tengah. Laporan itu bakal dikaji dari sisi historis maupun akademis.

"Hari ini saya nulis, 'hai masyarakat Jawa Tengah adakah kerajaan di tempatmu? Kalau ada tolong diceritakan'. Artinya kalau ada situs-situs yang resmi dari ilmu pengetahuan bisa diuji oh mungkin kita perlu merawat, melestarikan. Terus saya candain juga barangsiapa mau mendirikan kerajaan baru di Jawa Tengah saya kabari, maksudnya gini lo kalau beneran terus mau nipu kan bahaya. Kalau lucu-lucuan dan pariwisata monggo, kita kan juga seneng," beber Ganjar.


Terlepas dari kasus Keraton Agung Sejagat yang bermodus untuk tipu-tipu, Ganjar menjelaskan di wilayah Jawa Tengah masih banyak keturunan kerajaan yang dulunya pernah eksis. Sehingga dia pun meminta warga untuk waspada dan hati-hati dengan modus-modus penipuan untuk mencari uang.

"Bukan, sebenarnya kita punya yang beneran. silsilahnya ada tapi kan mereka tidak menipu, tidak meminta duit, tidak mengancam, tidak mengklaim pentagon punya mereka, bener ya biarkan. Terutama yang di Blora memang menurut warga Blora ada, bener ada sejarahnya, nggak apa-apa kalau nguri-uri. Di demak juga ada, di Kendal juga ada, banyak sebenarnya," bebernya.

View this post on Instagram

Sugeng siang Pak Ginanjar, prinsipnya kami sangat menyambut baik bahkan menunggu agar diskusi dan diuji secara akademisi sejarah ini bisa terealisasi. Tapi pelintiran berita dan penggalan dokumentasi ternyata mampu merubah makna dari pernyataan kamiπŸ™ Saya yang dituduh menyebar berita Hoax, padahal yang menyebar media. Dan saya kemarin berencana memposting surat terbuka dan untuk Bapak, tapi tanpa diberi kesempatan klarifikasi, mediasi dan bahkan penangkapan kami terkesan eksklusif lengkap dengan media. Kami berusaha korporatif tapi justru diperlakukan layaknya teroris kelas dunia atau dihakimi sebelum diberi hak mengklarifikasi. Dimana prosedur yang harusnya dijalankan untuk menjaga asas praduga tak bersalah. Barusan saya diminta ganti baju tahanan, tanpa diberi tahu salahnya dan menjadi tersangka atas apa?... Saya mohon Bapak bisa menghimbau agar apartur yang bertugas jangan politisir kasus kami yang terlanjur viral untuk sekedar pers konference berhasil menangkap.... #ganjarpranowo #nurani #poldajateng

A post shared by @fanninadia_tbtd (@fanniaminadia) on Jan 14, 2020 at 8:53pm PST


Curahan hati Fanni itu dikirim lewat akun Instagram @fanniadia_tbtd, Rabu (15/1) atau sehari setelah ditangkap polisi. Di akun itu, Fanni menyertakan fotonya berpelukan dan dicium seorang wanita berusia lanjut dan ditujukan kepada Ginanjar. Ternyata unggahan itu juga dikirimkan ke langsung ke akun Ganjar.

"Dan saya kemarin berencana memposting surat terbuka dan untuk Bapak, tapi tanpa diberi kesempatan klarifikasi, mediasi dan bahkan penangkapan kami terkesan eksklusif lengkap dengan media. Kami berusaha korporatif tapi justru diperlakukan layaknya teroris kelas dunia atau dihakimi sebelum diberi hak mengklarifikasi," tulis Fanni seperti dikutip detikcom dari akun Instagramnya, Sabtu (18/1).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads