Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, mengatakan pihaknya berencana membentuk kelompok kerja (Pokja) untuk menanggulangi klitih atau kekerasan jalanan yang marak dijumpai di Yogyakarta.
"(Perlu) Pokja, iya," kata Sultan saat ditanya wartawan di Kantor Gubernur DIY, mengenai perlu atau tidaknya satuan tugas (satgas) khusus antiklitih di Yogyakarta, Senin (13/1/2020).
Namun Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini tak menjelaskan lebih lanjut mengenai Pokja khusus antiklitih. Sultan juga tak menjelaskan Pokja tersebut akan diisi oleh siapa dan akan berada di unit mana.
"Ya nanti (realisasi Pokja antiklitih). Mereka (Pemda DIY) baru membuat konsep strukturnya kira-kira bagaimana. Bagi saya ini kan bagian dari yang dimaksud keluarga tangguh itu," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sultan kasus klitih tidak bisa dihilangkan. Adapun yang bisa dilakukan pemerintah dan stakeholder terkait adalah mencegahnya dengan meminimalisir potensi munculnya aksi klitih.
"Jadi kemarin kita (Pemda DIY) sepakat, tapi nanti masih ada pembicaraan lagi, sebulan lagi, bagaimana caranya kita membangun dialog dengan orang tua dari anak-anak itu," ujarnya.
"Ya tidak hanya dengan orang tua, tapi juga dengan saudara-saudaranya untuk bisa mengatasi. Kita coba melakukan pendekatan budaya untuk berdialog, sebetulnya keluarga itu punya masalah apa?" lanjutnya.
Tonton juga Malioboro Bebas Rokok Mulai Maret 2020 :
(ush/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini