Namun dengan kondisi tersebut, masih ada yang bertahan membuka jasa bengkel dokar.
Seperti Darmo Margono (70), pemilik bengkel dokar di Kota Magelang. Darmo merupakan generasi ketiga dari keluarganya yang menekui jasa perbaikan dokar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bengkel dokar Darmo berada di samping rumahnya, Jalan Sunan Bonang 22, Karet RT 05/RW 06, Kelurahan Juranggombo Selatan, Kecamatan Magelang Selatan.
Sebagai generasi ketiga, Darmo sejak kecil sudah belajar memperbaiki dokar. Bahkan, peralatan bengkelnya kini ada yang peninggalan dari orang tuanya.
Dulunya, Darmo memperbaiki dokar pelanggan dibantu oleh tiga pekerja. Namun sejak 5 tahun terakhir ini dikerjakan sendiri karena jumlah dokar yang ke bengkelnya semakin berkurang.
"Dulu dibantu tiga orang, sekitar 5 tahunan sendiri. Karena kerjaannya sudah nggak seperti dulu, cuma satu, dua. Kalau dulu 10 sampai 15 dokar ada, tiap hari, tapi nggak langsung jadi harus antre. Lha sekarang cuma itu (dua dokar)," cerita kakek empat cucu itu.
![]() |
Saat ini, dokar yang datang ke bengkelnya berasal dari wilayah Salaman dan Borobudur, Kabupaten Magelang. Juga ada yang dari Parakan, Ngadirejo dan Temanggung, Kabupaten Temanggung.
Lama atau cepatnya memperbaiki dokar pelanggan tergantung dari jenis kerusakan. Termasuk juga biaya bengkel. Kebanyakan keluhan kerusakan dokar adalah pada roda.
Kemudian untuk memperbaiki dokar yang rusak, penggantian kayu dengan bahan kayu jati. Darmo mengungkapkan pesan dari orang tuanya bahwa dalam memperbaiki dokar tidak boleh memakai kayu selain jati. Untuk baut dokar, ia juga membuat sendiri.
![]() |
Di usianya yang sudah senja, Darmo masih semangat untuk terus menggeluti bengkel dokar.
"Anak-anak biasa saja, selama isih kuat ngangkat pukul 5 kg tak kerjo (selama masih kuat mengangkat palu seberat 5 kg saya tetap kerja). Ra kuat tak glethake uwis (nggak kuat ya nanti tak biarkan saja)," gurau Darmo.
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini