Terpisah, Kepala Desa Gombang Supriyanto membenarkan satu warganya meninggal dunia pada 31 Desember 2019 lalu. Namun, dia tidak bisa memastikan warganya meninggal karena antraks.
"Ada enam orang yang dirawat di RSUD (Wonosari) dan sebagian besar sudah pulang. Untuk yang meninggal itu, sebetulnya sudah ada sakit, kan dia kerjanya di Bandung terus sakit dan pulang ke rumah (Desa Gombang). Nah, pas pulang itu sapinya mati," tutur Supriyanto.
Supriyanto menduga ada kejanggalan dengan kematian seekor sapi milik warganya yang meninggal itu. Selain itu, ada dua sapi lainnya yang ikut mati mendadak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawati mengaku sudah mendapatkan laporan tersebut. Saat mendapatkan laporan pihaknya juga langsung mendatangi lokasi ditemukan sapi mati mendadak.
"Karena khawatir ada terjadi penularan dari hewan ke manusia, maka kami langsung mengambil tindakan dengan langsung ke lokasi. Kemudian kami ambil sampel darah dan sampel luka kalau yang ada lukanya, kemudian sampel luka kami kirim ke BBVET Wates, dan yang serum darah kami kirim ke BBVET Bogor, karena itu belum berani mendiagnosa karena itu (antraks), karena hasil belum keluar," jelas Dewi.
(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini