Tarmuji menjalankan kewajiban sebagai kepala rumah tangga dengan menjadi penjual roti keliling untuk menafkahi keluarganya. Selain itu, Tarmuji juga berperan sebagai sosok ibu bagi dua anaknya setelah istrinya, Sistiyati (40), meninggal dunia pada Agustus 2019 lalu.
Sosok Tarmuji ramai dibahas di media sosial. Salah satunya dibagikan di dalam grup Facebook Pekalongan Curhat. Tarmuji disebut sebagai laki-laki yang menjajakan dagangan dengan menggendong anak perempuannya. Banyak netizen yang juga memuji sosok Tarmuji sebagai kisah yang menginspirasi.
![]() |
Rumah Tarmuji juga terlihat lebih tinggi dibandingkan jalan untuk mencegah air banjir menggenangi rumahnya yang bercat biru itu. Sayangnya, hal itu tidak dibarengi dengan ditinggikannya atap rumah karena keterbatasan biaya.
Siapapun yang masuk rumah berukuran 4x8 meter itu harus menundukkan kepala. Kondisi kayu dan bambu yang lapuk juga membuat penghuni rumah ketar-ketir jika turun hujan.