Olah TKP itu dilakukan Rabu (8/1) kemarin. Sejumlah sampel dari sekolah yakni rangka baja ringan, genting hingga reruntuhan tembok.
"Sudah kemarin olah TKP. Labfor juga, kita juga kan minta bantuan yang ahli," kata Wakapolrestabes Semarang AKBP Enrico Silalahi di Mapolrestabes Semarang, Kamis (9/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini bagian lantai dua sekolah yang atapnya roboh masih digaris polisi. Jika pemeriksaan ini sudah selesai, garis itu bisa dilepas dan dilakukan perbaikan.
"Kita cari tahu kenapa bisa terjadi. Nanti garis polisi bisa dilepas," ujarnya.
Peristiwa runtuhnya atap 4 kelas itu terjadi hari Selasa (7/1) sekitar pukul 03.30 WIB. Tidak ada korban dan kegiatan di sekolah itu tetap berlangsung dengan pengalihan kelas dan jam belajar.
Sumber robohnya atap SD itu diduga berasal dari ruang kelas V B. Namun, belum diketahui penyebab pasti runtuhnya atap tersebut.
"Key point runtuhnya atap berada di ruang kelas V B dengan koordinat 2,5 dari dinding sebelah barat dan menempel dinding sebelah utara dengan ketinggian 4 meter," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Iskandar Fitriana Sutisna melalui pesan singkat kepada wartawan, Kamis (9/1) (ams/rih)