Pantauan detikcom siang ini, empat kelas yang atapnya roboh, yakni kelas V-A, V-B, VI-A, dan VI-B, berada di lantai dua gedung sisi utara masih steril. Tangga menuju lantai dua dipasangi garis polisi sehingga tidak boleh ada yang melintas. Sedangkan gedung sisi barat lantai dua saat ini ikut dikosongkan hingga menunggu penyelidikan polisi.
Kegiatan belajar berjalan normal. Sebab, jam dan lokasi belajar-mengajar sudah dialihkan. Murid yang atap kelasnya ambruk belajar di lantai satu secara bergantian. Beberapa di antaranya, yakni kelas III dan IV, masuk siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kapolsek Pedurungan Kompol Eko Rubiyanto mengatakan tim Labfor sudah mendatangi lokasi untuk pengumpulan bukti.
"Betul ada labfor untuk kumpulkan bukti-bukti," kata Eko, Rabu (8/1/2020).
Diberitakan sebelumnya, atap ruang kelas V-A, V-B, VI-A, dan VI-B di lantai dua SD Negeri Palebon 01, Semarang, ambruk. Beruntung, belum ada kegiatan belajar karena peristiwa terjadi sekitar pukul 03.30 WIB kemarin.
Atap yang ambruk itu dibangun pada 2015. Dinas Pendidikan akan mengevaluasi sekolah-sekolah di Kota Semarang yang hanya menggunakan baja ringan untuk rangka atap. Sekolah-sekolah tersebut akan diberi penguatan pada atapnya. (rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini