"Yang jelas, ini kami lagi nyari nomornya adik kembarnya itu (Sheli), barangkali ada curhat ke dia. Karena dia (Lelisha) kan juga yang buat pengumuman orang hilang itu," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya saat dihubungi detikcom, Rabu (8/1/2020).
Saat ini polisi masih berupaya menghubungi Lelisha untuk meminta konfirmasi soal agenda pemeriksaan. Diharapkan dari keterangan Lelisha, polisi bisa mengungkap misteri pembunuhan Sheli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas, ini kami lagi nyari nomornya adik kembarnya itu (Ayu Shelisha), barangkali ada curhat ke dia. Karena dia (Ayu Lelisha) kan juga yang buat pengumuman orang hilang itu," lanjut Riko.
Riko mengakui pihaknya kesulitan dalam mencari saksi terkait kasus kematian Ayu Shelisha ini. Salah satu penyebabnya, terduga pelaku yakni suam Sheli, Edi Susanto tewas bunuh diri pada November 2019.
Meski begitu, polisi juga pesimistis bakal mendapat petunjuk meski jaringan pertemanan Edi diketahui. Sehingga, keterangan Lelisha bakal menjadi kunci adanya petunjuk baru.
"Kalau dari teman-teman itu (Edi Susanto) kami agak pesimis juga," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kerangka Ayu Shelisha ditemukan di dalam septic tank mertuanya, Waluyo di Bantul pada 22 Desember 2019. Kerangka Sheli ditemukan oleh pekerja yang sedang memperbaiki saluran septic tank tersebut.
Sebelum ditemukan jadi kerangka, Sheli dilaporkan hilang oleh kembarannya, Lelisha pada tahun 2010. Polisi menduga pembunuh Shelisha merupakan suaminya, Edi Susanto yang tewas bunuh diri pada November 2019. Dugaan ini berdasar pada surat wasiat Edi. Dalam surat itu Edi menyatakan ingin menyusul istrinya (Shelisha) dan neneknya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini