"Pemeriksaan TKP robohnya atap ruang kelas lantai 2. Luas atap yang runtuh sekitar 225 m2," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar Fitriana Sutisna kepada detikcom, Rabu (8/1/2020).
Sejumlah barang bukti yang diambil meliputi kayu, baja ringan, genting, reruntuhan tembok, dan batu bata. Tim labfor hanya mengambil sampel dari barang bukti tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barang bukti tersebut akan diteliti untuk mengetahui penyebab runtuhnya atap di kelas VA, VB, VIA, dan VIB SDN Palebon 01 Semarang.
"Untuk mengetahui penyebab runtuhnya atap ruang sekolah tersebut, masih didalami dan diteliti oleh tim labfor polda," jelasnya.
Atap yang ambruk itu dibangun pada 2015. Beruntung, belum ada kegiatan belajar karena peristiwa terjadi Selasa (7/1) pukul 03.30 WIB.
Dinas Pendidikan akan mengevaluasi sekolah-sekolah di Kota Semarang yang hanya menggunakan baja ringan untuk rangka atap. Sekolah-sekolah tersebut akan diberi penguatan pada atapnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini