"Betul ada labfor untuk kumpulkan bukti-bukti," kata Kapolsek Pedurungan Kompol Eko Rubiyanto saat dimintai konfirmasi, Rabu (8/1/2020).
Disebutnya, polisi masih mengumpulkan bukti di lapangan. Belum ada tambahan saksi yang dimintai keterangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi telah melakukan olah TKP untuk materi penyelidikan. Hingga kini belum ada kesimpulan apakah robohnya atap empat ruang kelas itu ada unsur pidana atau tidak.
Pantauan detikcom siang tadi, lokasi kejadian robohnya atap empat kelas SD Negeri Palebon 01 Semarang masih terpasang garis polisi. Ruangan di lantai dua dikosongkan untuk langkah antisipasi.
Empat kelas yang atapnya roboh yaitu kelas 5A, 5B, 6A, dan 6B yang berada di lantai dua gedung sisi utara masih steril. Tangga menuju lantai dua dipasangi garis polisi sehingga tidak boleh ada yang melintas. Sementara gedung sisi barat lantai dua saat ini ikut dikosongkan hingga menunggu penyelidikan polisi.
Kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung, tapi jam dan lokasi belajar mengajar sudah dialihkan. Murid yang atap kelasnya roboh belajar di lantai satu secara bergantian. Beberapa di antaranya yakni kelas 3 dan 4 masuk siang.
Diberitakan sebelumnya, atap ruang kelas 5A, 5B, 6A, dan 6B di lantai dua SD Negeri Palebon 01 Semarang ambruk, Selasa (7/1). Beruntung, belum ada kegiatan belajar karena peristiwa terjadi sekitar pukul 03.30 WIB, kemarin.
Simak video Atap 4 Kelas SDN Palebon Semarang Ambruk:
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini