Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, mengusulkan solusi dengan membangun elevated rail atau rel layang. Dia menganggap solusi tersebut paling tepat.
"Solusi rel layang ini biayanya paling murah. Dan kendaraan tetap bisa lewat seperti biasanya tanpa terganggu kereta," kata Rudy kepada wartawan, Selasa (7/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda halnya dengan flyover. Rudy menilai tidak semua kendaraan bisa lewat. Flyover hanya bisa dilewati kendaraan kecil.
"Apalagi di situ simpang tujuh. Belum tahu seperti apa bentuknya (flyover)," kata dia.
Menurutnya, PT KAI juga sepakat jika Palang Joglo dibuat rel layang. Hal tersebut nantinya akan dibahas dengan para pemangku kepentingan.
![]() |
Perencana Transportasi Perkotaan Lingkar Studi Transportasi Indonesia (Transportologi), Septina Setyaningrum, sepakat jika rel layang adalah solusi paling tepat. Solusi lain seperti flyover atau rekayasa lalu lintas dinilai tidak efektif.
"Kalau flyover saya tidak bisa membayangkan bentuknya seperti apa. Kendaraan berat juga pasti susah melintas. Kalau rekayasa lalu lintas tidak akan efektif mengurai kemacetan," ujarnya.
Seperti diberitakan, Palang Joglo semakin macet setelah beroperasinya KA BIAS. Sebelum ada KA BIAS, jalur KA tersebut hanya dilewati beberapa kereta, seperti KA jurusan Semarang dan pengangkut barang. Kini, jalur semakin aktif karena ada 12 perjalanan pergi-pulang (pp) setiap hari. (bai/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini