Pantauan detikcom, warga yang mengantre banyak yang membawa jeriken atau wadah air. Saat giliran tiba, mereka memasukkan air dari sumur itu menggunakan gayung ke wadah air yang dibawa masing-masing.
Salah seorang warga yang ikut mengantre adalah Juremi (71). Nenek yang tinggal di Desa Grobok ini berniat mengambil air sumur untuk cuci muka dan mencuci kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada juga disampaikan Toha. Dia juga berniat untuk mencoba air itu karena dipercaya berkhasiat.
"Coba-coba buat mandi untuk mengobati rematik," tutur Toha (63).
Di lokasi yang sama, Kepala Desa Grobog Wetan Maskuri mengaku terus memantau perkembangan air sumur yang tetiba menjadi panas itu. Dia masih menunggu dinas terkait untuk mengambil sampel air untuk diteliti.
"Kini sedang menunggu penelitian pihak terkait dari Pemerintah Kabupaten Tegal untuk mengambil sampel air agar hasil bisa diketahui secepatnya," ucap Maskuri.
Geger Sumur di Pemakaman Sidoarjo Berasap Putih, Warga Penasaran:
(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini