Camat Pandanarum, Barijadi Jumpaedo, mengatakan putusnya akses jalan ini menghambat jalur ekonomi dan pendidikan. Disebutnya, pelajar dari Desa Beji, Pandanarum dan Sinduaji terpaksa tidak masuk sekolah.
"Terutama pelajar SMP atau SMK yang sekolahnya di Kecamatan Pandanarum, tidak sekolah. Karena jalan masih belum bisa dilalui," katanya saat dihubungi, Senin (6/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barijadi menjelaskan, peristiwa longsor terjadi Minggu (5/1) sore. Tebing pinggir jalan di Desa Beji, Pandanarum longsor. Akses jalan terputus karena tertutup material tanah longsor.
"Materialnya menutup akses jalan untuk roda dua maupun roda empat. Kalau memutar sebenarnya bisa, tetapi lebih jauh 5 kilometer sampai 7 kilometer," terangnya.
Hari ini, proses evakuasi material tanah longsor dilakukan dengan mengerahkan alat berat. Namun, hujan turun di lokasi sejak siang menjadi kendala petugas di lapangan.
"Target hari ini evakuasi material tanah longsor selesai, tetapi sekarang sudah hujan," ujarnya.
Menurutnya, masih ada potensi longsor susulan di lokasi tersebut. Sebab, di atas jalan adalah persawahan sehingga selalu terdapat genangan air.
"Lokasi ini merupakan salah satu yang sering longsor. Jadi ada potensi longsor susulan. Makanya semuanya masyarakat maupaun relawan harus berhati-hati," tuturnya. (rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini