5 Kasus Pembunuhan di Blora Sepanjang 2019, Motifnya Mengagetkan

5 Kasus Pembunuhan di Blora Sepanjang 2019, Motifnya Mengagetkan

Arif Syaefudin - detikNews
Selasa, 31 Des 2019 12:37 WIB
Para tersangka pelaku pembunuhan di Blora. (Arif Syaefudin/detikcom)
Blora - Pada 2019, Polres Blora menangani lima kasus pembunuhan di daerah hukumnya. Motif pembunuhan berbeda-beda. Ada remaja yang mati dikeroyok karena diduga mencuri HP, ada pula yang dibunuh pacar yang sakit hati sering dihina sudah loyo.

"Jadi sepanjang tahun 2019 ini terjadi lima kasus pembunuhan di wilayah hukum Polres Blora. TKP di Kecamatan Kedungtuban dua kasus, Kecamatan Sambong, dan dua kasus di Kecamatan Randublatung," kata Kasat Reskrim Polres Blora AKP Heri Dwi Utomo kepada detikcom, Selasa (31/12/2019).


Kasus pembunuhan pertama terjadi pada 18 April 2019 di Desa Nglandeyan, Kecamatan Kedungtuban, Blora. Terungkapnya kasus pembunuhan ini bermula dari ditemukannya jenazah korban di ranjang tempat tidur di rumah korban, dengan luka gorok di lehernya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tersangka adalah Sukri (32), yang masih kerabat dengan korban bernama Jasmin (40). Kepada petugas, tersangka mengaku motif ia membunuh korban adalah sakit hati karena sering dihina.


Kasus kedua terjadi pada 17 Mei 2019. Korban adalah Tamjis (73) warga Desa Ngliron, Kecamatan Randublatung, Blora. Jenazahnya ditemukan di wilayah hutan tak jauh dari rumahnya.

"Yang di Randublatung, Desa Ngliron, ini korban jenazahnya dibuang di hutan. Kemudian pelaku tetangga korban sendiri, atas nama Munandi. Pas kita tangkap kena serangan jantung sampai meninggal dunia, sehingga ini tidak kami lanjut. Motifnya dugaannya adalah sengketa tanah waktu itu," papar Heri.



Tonton juga video saat Mayat dalam Karung di Blora Berjenis Kelamin Laki-laki:



Ketiga adalah kasus mayat yang ditemukan di dalam karung di wilayah hutan Randublatung, Blora, pada 11 Juli 2019. Korban pembunuhan itu adalah Deny, yang masih berusia 14 tahun. Pelaku berjumlah 7 orang, semuanya adalah rekan korban.

"Kami sudah tangkap semua pelaku, dua di antaranya adalah pelaku utama. Berkas kasus sudah limpah tahap kedua. Ini dulu korban dikeroyok sampai meninggal karena korban mencuri HP milik salah satu rekannya yang kami tetapkan sebagai pelaku utama ini," jelasnya.


Kasus keempat adalah pembunuhan yang dilakukan tetangga sendiri, yang terjadi di Desa Pojokwatu, Kecamatan Sambong, Blora, pada 15 Agustus lalu. Korban, Mujari (70), tewas dengan penuh luka di sekujur tubuhnya.

Pelaku adalah tetangganya sendiri, yakni Bagio (25), namun kemudian diketahui bahwa tersangka mengidap gangguan jiwa.

Kasus terakhir terjadi pada 25 September 2019 di Desa Klagan, Kecamatan Kedungtuban, Blora. Korban adalah seorang ibu rumah tangga, Miyati (41), dibunuh oleh kekasih gelapnya, Doyo (51). Motif pembunuhan sendiri, tersangka sakit hati disebut loyo oleh korban.


"Angka pembunuhan sampai lima kasus ini diakui memang terbilang tinggi. Semuanya sudah tertangani," ungkap Heri.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads