Kembaran Ayu Shelisa Tak Terima Saudaranya Dibunuh Sekejam Itu

Kerangka dalam Septic Tank

Kembaran Ayu Shelisa Tak Terima Saudaranya Dibunuh Sekejam Itu

Pradito Rida Pertana - detikNews
Minggu, 29 Des 2019 16:11 WIB
Foto Ayu Shelisa semasa hidup. (Dok. Keluarga)
Yogyakarta - Mertua Ayu Shelisa, Waluyo, menyebut kasus meninggalnya Shelisa telah selesai secara kekeluargaan. Saudara kembar Shelisa, Ayu Lelisa, yang tetap akan meminta pertanggungjawaban terhadap keluarga almarhum Edi Susanto, suami yang diduga membunuh Shelisa.

"Saya tetap mau minta tanggung jawab dari pihak orang tuanya Edi, karena saya tidak terima keadaan dan cara meninggalnya adik saya," ujar Leli kepada detikcom melalui pesan singkat, Sabtu (28/12/2019) malam.

Tonton juga 'Kerangka di Septic Tank Itu Ternyata Ayu Shelisa, Hilang pada 2009':

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video 20detik]




Menurut Leli, pertanggungjawaban itu karena ia menilai adiknya meninggal dengan cara yang tidak wajar. Karena itu, ia menginginkan adanya kejelasan terkait penyebab pasti meninggalnya Shelisa.

"Yang jelas aku cuma ingin tahu gimana cara almarhum adik saya dibunuh," ucapnya.


Sebelumnya, pemilik septic tank yang menjadi lokasi penemuan kerangka Ayu Shelisa, Waluyo (62) menyebut telah bertemu dengan orang tua Shelisa. Menurutnya, masalah antara keluarganya dengan besan telah selesai dengan cara kekeluargaan.

"Sudah jelas, sudah selesai, urusan kekeluargaan. Itu kan antara besan saya dan anak saya, sudah saya selesaikan," kata Waluyo dalam saat ditemui di kediamannya, Dusun Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Jumat (27/12).

Menurut Waluyo, pertemuannya dengan orangtua Shelisa terjadi saat prosesi pemakaman. Namun, ia enggan menjelaskan secara rinci bahasan dengan besannya tersebut.

"Sudah (bertemu Anik, ibu Shelisa), di rumah dan saat pemakaman (Shelisa hari Selasa 24/12)," katanya.


Menyoal bagaimana Shelisa dapat berada di dalam septic tank miliknya, Waluyo irit suara. Ia menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada pihak berwajib.

"Saya tidak bisa memberi penjelasan, silakan tanya ke polisi saja. Sudah saya selesaikan, sudah damai, apa saja sudah saya beresi dan tidak ada apa-apa. Silakan ke polisi saja, karena nanti pemikiran saya malah jadi tidak stabil (kalau disuruh menjelaskan)," ujar Waluyo.
Halaman 3 dari 2
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads