"Seminggu sebelum dia bunuh diri, dia menceritakan itu kepada bapaknya (Waluyo), dia (Edi) menyampaikan (kalau) Ayu Shelisa ada di sekitar sini (rumahnya), dia meninggal," ujar Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya saat dihubungi wartawan, Kamis (26/12).
Tak hanya itu, lanjut Riko, Edi juga bertingkah tak biasa. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan polisi terhadap sejumlah saksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Edi ini tingkah lakunya berbeda sebelum meninggal, dia ngajak bapaknya salat, terus nyuruh bapaknya jadi imam," katanya.
Edi juga meninggalkan surat wasiat yang berisi bahwa dia akan menyusul simbah dan Ayu Shelisa. Surat wasiat itulah yang kemudian menjadi salah satu petunjuk polisi terkait adanya dugaan pembunuhan Ayu Shelisa.
"Dugaan kami ada indikasi pembunuhan. Kalau untuk memastikannya, kami masih memperdalam dari keterangan saksi-saksi untuk arah itu," jelas Riko.
"Karena mantan suaminya bunuh diri, terus ada surat wasiat (yang isinya) dia (Edi Susanto) menyusul Ayu Shelisa, kami perdalam lagi. Dari keterangan saksi-saksi dan petunjuk yang ada, mengarahnya ke Edi (sebagai pelaku)," sambung Riko.
Kasus ini berawal dari ditemukannya kerangka manusia dalam septic tank milik Waluyo, mertua Ayu Shelisa pada Minggu (22/12) sore. Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan kerangka akhirnya terungkap kerangka itu merupakan Shelisa yang hilang sejak sekitar tahun 2009 silam. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini