"Kecil kemungkinan kalau Hardo (Hardo Kiswoyo) dipasangkan dengan Mumtaz. Saya juga emoh, mohon maaf... Tetapi jika PDIP memunculkan sosok baru misalnya Supriyanto, maka itu akan menjadi harapan baru antara PDIP dengan PAN," kata Mumtaz saat dihubungi detikcom, Rabu (25/12) malam.
Hardo Kiswoyo merupakan birokrat yang kini menjabat Kepala BKAD Sleman. Hardo mendaftar sebagai Cabup Sleman melalui DPC PDIP Sleman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau Antok (sapaan akrab Supriyanto) yang direkom (DPP PDIP), Antok-Mumtaz ini keren, artinya semua orang pengen. Tapi kalah Hardo-Mumtaz saya-nya yang nggak pengen," sambungnya.
Mumtaz yang kini masih berada di luar negeri memastikan dirinya telah mendapatkan rekomendasi dari DPP PAN dan telah mendaftarkan diri ke DPD PAN Sleman. Pendaftaran itu diwakilkan oleh Wakil Ketua DPD PAN SLeman, Inoki Azmi.
"(Pendaftarannya) sudah diwakilkan oleh Pak Inoki, Pak Inoki adalah Wakil Ketua DPD PAN Sleman... Langsung dia yang mengantarkan malah," tuturnya.
Perlu diketahui, syarat mengusung calon sendiri di Pilkada Sleman 2020 yakni memiliki 10 kursi di DPRD. Partai yang bisa mengusung calonnya sendiri yakni PDIP yang memiliki 15 kursi.
Sedangkan ada tujuh partai di Sleman yang berkoalisi dengan mengusung nama Koalisi Santun Bersatu. Tujuh partai tersebut terdiri dari PAN (6 kursi), PKS (6), PPP (3), Golkar (5), Demokrat, PKB (6) dan Nasdem (3).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini