Pantauan detikcom, Selasa (24/12) pukul 20.00 WIB, sempat terjadi kepadatan arus lalu lintas di Jalan Parangtritis KM 13 dan KM 14. Di mana kepadatan arus tersebut didominasi kendaraan bermotor berpelat luar DIY.
Kepala Dishub Kabupaten Bantul, Arus Suhariyanta mengatakan, bahwa pihaknya telah membuat jalur alternatif menuju Jalan Parangtritis, khususnya untuk menghindari kemacetan di APILL yang berada di persimpangan Tembi, Manding dan Bakulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wisatawan yang datang dari arah barat dapat masuk ke Parangtritis melewati perempatan Dongkelan ke selatan melewati Jalan Bantul. Sampai simpang 4 Klodran (Jalan Jenderal Sudirman) ke timur melewati Ring Road Bantul Timur dan masuk Jalan Parangtritis melewati perempatan Bakulan (Kecamatan Sewon) dari arah barat," katanya kepada wartawan, Selasa (24/12/2019).
"Dan untuk wisatawan dari arah timur dapat masuk melewati perempatan Wojo ke selatan, kemudian perempatan Barongan (Kecamatan Jetis) ke barat dan masuk ke Jalan Parangtritis melalui Perempatan Bakulan dari arah timur," sambung Aris.
Selain jalur alternatif menuju kawasan Pantai Parangtritis, Dishub juga melakukan pengalihan arus balik dari Parangtritis. Hal itu agar tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas dari selatan.
"Untuk arus balik dari Parangtritis, tepatnya saat arus lalin padat di APILL Druwo, Tembi dan Manding, akan dilakukan rekayasa lalu lintas di perempatan Bakulan, Manding dan Tembi dengan penempatan personel," ucapnya.
Tak hanya itu, dalam rangka mudik Natal tahun 2018 dan Tahun Baru 2020, Dishub juga membuka jalur alternatif yang melewati Jalur Selatan (Bantul) dengan melengkapi rambu-rambu lalu lintas portable.
Adapun jalur alternatif itu seperti jalur Sedayu-Pajangan-Palbapang lalu, Toyan (Kulonprogo)-Srandakan-Pandak-Palbapang dan Pandak-Klodran-Yogya. Kemudian jalur Palbapang-Imogiri-Pleret-Piyungan, Palbapang-Imogiri-Dlingo-Dodogan-Gunungkidul dan Palbapang-Imogiri-Panggang (Gunungkidul).
"Untuk petunjuk jalur itu (alternatif) kita siapkan 200 pengarah lalu lintas kerucut (Traffic Cone) dan 100 buah Road Barrier untuk rekayasa lalu lintas. Selain itu ada 30 buah rambu portabel petunjuk arah yang akan ditempatkan di jalur utama dan jalur alternatif
Diketahui bersama, Kasat Lantas Polres Bantul, AKP Cerryn Nova Madang Putri mengatakan, bahwa polisi memberlakukan rekayasa lalu lintas apabila terjadi kepadatan kendaraan bermotor. Khususnya jalur menuju tempat wisata Pantai Parangtritis yang notabennya ramai dikunjungi wisatawan.
"Rekayasa jalan kita mulai dari (simpang 4) Tembi, (simpang 4) Druwo, (simpang 3) Tembi sampai TPR (Parangtritis) itu kita buat satu jalur. Jadi jalur dibagi 2, arah selatan dan utara tidak ada cross jalan," katanya saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Jumat (20/12).
"Nah, untuk yang menuju ke Pantai Parangtritis itu one way, jadi semua menuju lewat TPR, dan keluarnya nanti di Pantai Depok, depan (Kantor) Dit Polairud dan keluar di pertigaan TPR, itu untuk keluarnya. Jadi tidak terbagi 2, pintu masuk ke sana (Parangtritis) semua lewat TPR," sambung Cerryn.
Selain jalur menuju Pantai Parangtritis, Cerryn menyebut jalur menuju Bukit Bintang, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan kerap terjadi antrean kendaraan bermotor. Karena itu, polisi menerapkan rekayasa lalin di jalur tersebut.
"Sementara untuk di Piyungan, yang jalan menuju Wonosari kita rekayasa di Sampakan, maupun di pertigaan (simpang 4 Ngipik Banguntapan) Wiyoro. Nantinya kita tempatkan anggota di sana jika menemukan kepadatan arus lalin di Kidsfun," ujarnya.
"Terus yang menuju ke Wonosari rekayasa di pos Piyungan (simpang 3 Piyungan), apabila dari Gunungkidul ke Kota Yogyakarta lewat pertigaan (Piyungan) kita luruskan ke arah barat, jadi tidak bisa ke kanan (dari Gunungkidul ke Prambanan)," imbuh Cerryn.
Sedangkan kendaraan dari arah Prambanan dapat mengambil arah ke kiri dari simpang 3 Piyungan. Selain itu, jika lalin memungkinkan, arus kendaraan dari arah Prambanan dapat berbelok ke kanan menuju Kecamatan Piyungan.
"Untuk Bukit Bintang kita tempatkan 1 pos pantau, di sana nanti ada petugas yang mengimbau kepada masyarakat agar tidak parkir di badan jalan. Karena saat liburan dan tahun baru yang biasanya arus lalin di sana padat," katanya.
"Tapi rekayasa lalin itu sifatnya situasional, jadi saat terjadi kepadatan baru kita lakukan rekayasa itu," imbuh Cerryn.
Cerryn menambahkan, untuk jalur cino mati sendiri, polisi mengimbau kendaraan berat dan besar melintas di jalur tersebut. Hal itu karena kondisi jalan yang sangat ekstrem.
"Kemudian untuk di Mangunan, bus besar dari Imogiri menuju Dlingo sebenarnya diimbau tidak boleh lewat. Tapi kalau mau lewat boleh, asal bus tidak turun lagi dari Dlingo ke Imogiri," katanya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini