"Sesuai amanah dari Undang-undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009, Pasal 90 itu kewajiban para pengusaha dalam memperkerjakan sopir itu harus istirahat 30 menit tiap 4 jam perjalanan dan menyiapkan sopir cadangan tiap menempuh 12 jam perjalanan. Ini untuk menunjang itu, untuk memastikan kesehatan sopir bisa benar-benar sehat saat masa angkutan Natal dan Tahun Baru," kata Koordinator Lalu Lintas Terminal Tirtonadi, Sularjo kepada wartawan, Rabu (18/12/2019).
Kasi Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Solo, Sunaryo, mengungkapkan para sopir di cek tekanan darah, buta warna, gula darah, alkohol, dan narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski banyak sopir yang mengidap penyakit gula dan hipertensi, mereka masih dinyatakan aman untuk mengemudi. Asal para sopir tersebut mematuhi saran yang sudah diberikan petugas medis.
"Kalau pengemudi bisa mematuhi aturan dan memahami cek kesehatan ini mereka bisa mengatasi permasalahan kesehatan atau penurunan kondisi fisik. Misalnya tiap perjalanan 4 jam itu harus istrirahat serta harus minum banyak air putih," papar Sunaryo.
Dinas Kesehatan menerjunkan 35 personel gabungan di antaranya dari Puskesmas Gilingan, Tim Gawat Darurat, Dokpol dan Satlantas Polresta Solo, Badan Narkotika Nasional (BNN) Solo.
Penyidik Ahli Pertama BNN Solo, Yeni Rahayuningdyah, menambahkan tes urine perlu dilakukan sebagai tindakan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Jika dinyatakan ada yang positif narkoba, pihaknya akan melakukan assessment untuk menindaklanjuti temuan baik dengan cara rehabilitasi atau cara lainnya.
"Tes narkobanya negatif sampai siang ini. Semua sopir yang sudah melakukan cek bebas narkoba. Tapi kalau nanti ada yang positif, berdasarkan pengalaman lalu akan diminta untuk berhenti mengemudikan armada untuk sementara. Perusahaan bersangkutan wajib ganti dengan sopir lainnya," kata Yeni.
Seorang sopir, Sunawi (56), mengatakan hasil cek kesehatan dinyatakan baik oleh tim medis. Namun ia tetap disarankan agar memperbanyak konsumsi air putih saat menempuh perjalanan jauh.
"Saya narik sudah sejak tahun 1994 sampai hari ini. Karena usianya sudah tua disarankan banyak istrirahat dan banyak minum air putih," jelas Sunawi.
Sementara itu, untuk menyambut masa libur Nataru, Terminal Tirtonadi Solo juga siap menambah sejumlah fasilitas. Di antaranya ruang tunggu penumpang hingga posko kesehatan yang siaga 24 jam.
Koordinatir Terminal Tirtonadi, Joko Supriyanto memprediksi akan ada lonjakan jumlah penumpang sebanyak 30-40 persen dibanding hari biasanya pada musim libur Nataru kali ini.
Jika hari biasa jumlah penumpang bisa mencapai 10-12 ribu per hari, Natal dan Tahun baru bisa sampai 15-16 ribu penumpang.
Guna mengantisipasi lonjakan penumpang itu, Joko berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan otobus (PO).
"Pemerintah pusat nanti menyiapkan angkutan gratis hanya saja tidak sebanyak saat lebaran. Nanti disiapkan jalur keluar masuknya agar lebih lancar," kata Joko.
![]() |
Diwawancara dalam kesempatan yang sama, Wakasat Lantas Polresta Solo AKP Made Ray membenarkan bahwa ada penataan di jalur keluar masuk terminal ini. Langkah tersebut sebagai antisipasi kepadatan karena jalan yang ada di sekitar akses keluar masuk itu merupakan jalur utama yang banyak dilintasi kendaraan luar kota.
"Sejumlah pola akan dipetakan agar sirkulasi keluar masuk bus jadi lebih aman. Nanti kami bantu dengan penerjunan tim untuk mengatur lalu lintas di sekitarnya," jelasnya.
Halaman 2 dari 2