Banyumas - Polda Jawa Tengah mulai melakukan penyekatan arus lalu lintas menjelang libur Natal 2019 dan tahun baru 2020 (Nataru). Kepolisian berfokus pada batas kecepatan kendaraan yang melintas.
"Kalau jalan sudah siap, kami sudah mendapatkan pelajaran pada waktu arus mudik kemarin. Justru yang saat ini kami khawatirkan bukan kepadatan, (tapi) kecepatan sekarang," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel setelah menggelar upacara kenaikan tipe Polres Banyumas menjadi Polresta Banyumas di halaman Mapolresta Banyumas, Jumat (6/12/2019).
Rycko melanjutkan pihaknya mulai melakukan penyekatan di beberapa titik dari Pejagan dan Pemalang. Hal tersebut untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas karena titik lelah para pengemudi rata-rata saat memasuki wilayah Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, jadi kami sekarang melakukan penyekatan-penyekatan beberapa titik, mulai di Pejagan, kemudian titik di Pemalang, kami lakukan penyekatan. Karena apa? Di wilayah Jawa Tengah para pengemudi sudah mencapai titik lelah di situ, sementara jalannya lancar,
ngacir...," ujarnya.
"Dengan kecepatan tinggi, jalan lurus, longgar, badan sudah lelah, ya sudah itu. Makanya kami melakukan penyekatan sekarang. Jadi bukan kepadatan kalau di utara (Pantura), tapi kecepatan," sambung Rycko.
Sementara itu, untuk jalur menuju ke selatan, seperti arah ke Banyumas, Rycko mengungkapkan masih ada beberapa titik
hot spot, di antaranya karena adanya pasar dan persimpangan.
"Untuk yang ke selatan, Pejagan ke bawah menuju ke Banyumas memang ada beberapa
hot spot, beberapa titik karena ada beberapa pasar dan persimpangan. Kami akan melakukan manajemen kanalisasi di situ," jelasnya.
Polda Jawa Tengah saat ini sudah berkoordinasi dengan Kodam IV/Diponegoro dilanjutkan rapat bersama Pemprov Jawa Tengah pada 10 Desember 2019. Sedangkan kekuatan yang akan diturunkan pada saat pengaman Nataru sekitar dua pertiga personel dari jumlah 23 ribu anggota Polda Jawa Tengah.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini