Pemkab soal Pohon 'Menangis' di Halaman Masjid Pekalongan: Itu Gutasi

Pemkab soal Pohon 'Menangis' di Halaman Masjid Pekalongan: Itu Gutasi

Robby Bernardi - detikNews
Selasa, 17 Des 2019 13:23 WIB
Daun pohon rambutan 'menangis' yang terlihat basah. (Robby Bernardi/detikcom)
Pekalongan - Dua pohon rambutan di halaman masjid di Pekalongan, Jateng, digambarkan seperti sedang menangis karena mengeluarkan air dari dahan dan dedaunan. Pemkab setempat menegaskan peristiwa tersebut bukan fenomena mistis, melainkan gutasi. Apa itu?

"Apabila air itu berlebihan dari yang dibutuhkan tanaman, air itu akan dikeluarkan, namanya gutasi," kata Plt Kabid Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan, Rintono, kepada detikcom, Selasa (17/12/2019).

Rintono menjelaskan secara runtut dari fungsi akar yang menyerap air yang kemudian disebarkan ke seluruh organ tubuh tanaman, hingga air berlimpah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat ini kan musim hujan. Jumlah air yang ada di dalam tanah melimpah. Air yang diserap ke atas lebih dari yang dibutuhkan (tanaman), akhirnya dia dikeluarkan dari bentuk air yang seperti titik-titik hujan melalui batang," jelasnya.


Menurutnya, titikan air yang muncul seperti hujan lembut tersebut akan habis dengan sendirinya. Peristiwa itu pun bisa terjadi siang maupun malam hari.

"Biasanya kalau batas waktu air sudah seimbang, ya akan habis. Kejadiannya itu sebetulnya tidak siang dan malam, hanya saja malam lebih terasa karena tidak ada terik panas matahari," lanjutnya.


Rintono mengimbau kepada masyarakat luas agar tidak menghubung-hubungkan kejadian itu sebagai fenomena mistis. Sebab, fenomena itu memang merupakan kejadian yang normal terjadi.

"Fenomena biasa. Tidak ada kaitannya dengan mistik dan lain sebagainya. Itu lumrah yang terjadi secara alamiah," pungkasnya. (mbr/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads