Yogyakarta - Para mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol)
Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta mendapatkan fasilitas sarapan gratis. Sarapan gratis ini disediakan setiap masa-masa ujian, baik ujian tengah semester (UTS) maupun ujian akhir semester (UAS). Mantap!
"Betul, berlangsung sudah tahun kedua. Kami juga punya
policy untuk meningkatkan
well being mahasiswa, kami punya program meningkatkan pelayanan," kata Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto saat dihubungi
detikcom, Senin (16/12/2019).
Program sarapan gratis atau
free breakfast ini disediakan kampus bukan dari anggaran tahunan fakultas melainkan donasi. Para alumni, dosen, maupun masyarakat diajak untuk berbagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Anggaran dari) dana donatur kami galang dari para alumni, dosen dan orang-orang yang terketuk dan punya simpati terhadap mahasiswa. Ini saling mendidik dan melatih yang orang-orang alumni-alumni yang berkecukupan membantu mahasiswa kami," jelasnya.
Sarapan gratis ini disediakan pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB sampai habis. Menu sarapan juga wajib memenuhi standar gizi yakni mengandung protein, karbohidrat.
"Setiap hari kami sediakan 300-350 paket itu kami jaga indeksnya, harus ada makanan seimbang ada protein sayur, karbohidrat, dan sediakan susu kerja sama dengan fakultas peternakan, yang tidak bisa minum susu kami sediakan teh hangat," jelasnya.
Erwan menuturkan sarapan ini disediakan oleh karyawan di lingkungan
Fisipol UGM. Sistem gotong-royong menjadi salah satu landasan program ini terus bertahan.
"Yang menyediakan itu para karyawan kami, jadi dijadwal siapa yang menyediakan sarapan untuk mahasiswa. Jadi prinsipnya gotong royongnya, ada sedikitlah kegiatan ekonomi untuk karyawan-karyawan yang membutuhkan tapi itu tadi dengan acuan minimal ada telurnya, nasi, dan susunya," urainya.
Erwan menuturkan selama ini nasi bungkus maupun susu yang disediakan selalu habis. Mahasiswa bisa dengan tertib mengambil dan menikmati sarapan tersebut.
"Alhamdulilah selalu habis, tidak ada yang gengsi, semua bisa berbaur bisa menikmati sarapan bersama-sama di Taman Sansiro. Sarapannya sudah tersedia sebelum jam 07.00 WIB untuk mengantisipasi jadwal ujian paling pagi karena kan kalau mahasiswa itu sering belajar sampai malam dan tidak sempat sarapan," ujarnya.
Foto: Salah satu menu sarapan gratis di Fisipol UGM/dok.ist |
Dia meyakini dengan perut terisi, para mahasiswanya bisa mengerjakan ujian dengan lancar. Sehingga hasil ujian mahasiswanya bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
"Kalau ujian dengan perut kosong, konsentrasi terganggu, selain juga ada yang pingsan, kinerja otaknya kurang baik. Nilai ujian mahasiswa kami jadi tidak baik. Sebenarnya ada banyak tujuan untuk meningkatkan prestasi mahasiswa juga, sehingga ketika mengerjakan soal itu mereka sudah tercukupi gizinya," urainya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini