Kepala Dusun Kepek I Sukirno menuturkan selama hampir dua pekan terakhir pihaknya sudah mendapatkan 21 anakan kobra. Satu induk kobra juga berhasil ditangkap warga di area pohon bambu dekat pekarangan.
"Jadi ular-ular itu mulai keluar sejak Senin (2/12) pekan lalu, yang pas pertama itu muncul 3 ekor (anakan kobra). Dari Senin (2/12) sampai kemarin Selasa itu sudah ada 21 ekor anakan ular kobra yang ditangkap, kalau indukannya baru satu ekor. Jadi total ular yang sudah ditangkap itu ada 22 ekor (ular kobra)," katanya saat ditemui detikcom, Jumat (13/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendapatkan induk kobra, warga juga beberapa kali dikagetkan dengan kemunculan kobra di rumahnya. Untuk membasmi ular-ular itu, warga pun bergotong royong membongkar talut yang diduga menjadi sarang kobra tersebut.
Warga setempat, Imam Surya Bakti (28) bersama keluarganya memilih mengungsi saat warga membongkar talut yang diduga sebagai sarang ular berbisa itu. Sebab, rumahnya berada tepat di atas talut yang dibongkar. Keluarga itu mengungsi selama lima hari empat malam dari Sabtu (7/12) hingga Rabu (11/12) malam.
"Dia punya anak 2, satu baru lahir dan satunya umur 3 tahun, terus karena takut, yang punya rumah sementara mengungsi sampai pembongkarannya selesai," ujar Sukirno.
Sebelumnya, ular kobra sempat ditemukan masuk ke rumah Imam dan menyusup ke kamar bayi.
"Jadi istri saya kan melahirkan terus pulang ke rumah Jumat (29/11). Nah, malam Minggunya (30/11) itu rumah saya kemasukan (anakan) ular (kobra)," kata Imam saat ditemui detikcom di rumahnya.
Kala itu, ada empat ekor anakan ular yang nyelonong masuk ke rumahnya. Salah satunya anakan kobra itu bahkan muncul di kamar anaknya yang baru lahir.
"Ularnya itu ada empat, seekor masuk kamar yang ada anak saya (baru lahir), dua ekor di ruang TV dan satunya di teras rumah," sambung Imam.
Kepala Dusun Kepek I Sukirno tak menampik kemunculan kobra ini sudah sering terjadi di desanya. Dari catatannya pada 2017 warga berhasil menangkap 32 ekor anakan ular kobra dan 2018 berhasil menangkap 17 ekor anakan ular kobra.
"Sebenarnya itu sudah biasa, tapi paling parah tahun ini karena sampai masuk ke dalam rumah warga. Kalau yang sebelum-sebelumnya itu hanya di pekarangan atau di jalan-jalan kampung saja," ceritanya.
Dimintai konfirmasi, Relawan Gunungkidul Reptil Independen Dino Ashar Setiawan membenarkan ular yang ditangkap merupakan jenis kobra. Salah satu cirinya ada motif di bagian kepala ular tersebut.
"Jadi yang tertangkap di sana sudah 21 ekor ular cobra, 20 ukuran baby dan 1 dewasa. Kenapa bisa dikatakan kobra, karena di belakang (tubuh ular kobra) kayak ada motifnya, dan bagian belakang bawah kepala ular itu ada warna putih agak kekuningan," tutur Dino.
Kemunculan ular ini juga dikeluhkan warga Dusun Tenggaran, Desa Gedangrejo, Karangmojo, yang berjarak sekitar 10 km dari Dusun Kepek.
"Kejadiannya Rabu (11/12) jam 22.00 WIB. Jadi tempat saya kan sering buat nongkrong, terus pas mau menggelar tikar itu tiba-tiba ada ular keluar, ukurannya seibu jari," kata Agus Wasono Raharjo (38) saat dihubungi via telepon.
Panik, Agus dan teman-temannya langsung kabur saat melihat kobra itu. Dia pun refleks memukuli ular tersebut hingga mati.
"Tahu ada ular itu teman-teman langsung geger (kabur). Apalagi pas dipukul pakai kayu sama ayah saya itu ularnya malah berdiri, dan kelihatan ada warga kuning di bagian lehernya. Nah, tahu itu (ular) kobra saya langsung refleks ikut memukuli ularnya sampai mati," paparnya.
Agus menambahkan Kamis (12/12) kemarin dia juga mendengar tetangganya menemukan anakan kobra di pekarangan rumahnya. Anakan kobra itu bahkan sempat berkelahi dengan seekor kucing.
"Yang kedua itu di tempat tetangga saya, ketahuannya karena ular itu pas berkelahi sama kucing di belakang rumahnya. Terus ya sama tetangga saya ularnya dibunuh. Alasannya karena takut kan ularnya berbisa itu mas," ucapnya.
Munculnya ular di permukiman warga ini diakuinya baru pertama kali terjadi di Dusun Tenggaran. Guna mencegah kemunculan anakan ular lagi, dia dan warga setempat berencana untuk melakukan pembersihan gorong-gorong dan lubang yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya ular kobra.
Halaman 4 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini