"Awalnya itu kan saya di Jalan Solo (dari Salatiga menuju Yogyakarta) di daerah Tegalmas (Klaten) itu kan saya baru nyetir di lajur kanan. Depan saya kan ramai kendaraan juga," ujar Hunggul saat dihubungi detikcom, Selasa (10/12/2019).
"Nah, si Mas Jon itu (pengemudi mobil AB-1001-RB), dia mau nyalip saya dari lajur kiri. Cuma karena di lajur kiri ada kendaraan di depannya, otomatis dia motong jalur saya kan, pengin masuk ke kanan," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, tutur Hunggul, kondisi lajur kanan juga penuh dengan kendaraan. Namun pengemudi mobil mewah tersebut tetap memaksakan masuk ke lajur kanan. Kaget, Hunggul pun menyalakan dim kendaraannya.
"Setelah (mobil mewah) masuk (ke lajur kanan) itu, saya dim. Lumrah kan orang dim kaya gitu. Maksud saya ngedim itu mbok yo seng ati-ati (harusnya hati-hati) bawa mobilnya, jangan arogan," sebutnya.
"Setelah didim itu, malah dia ngacungin jari tengah. Terus setelah beberapa saat dia ngacungin jari tengah itu, dia melempar sejenis kertas, entah kertas, entah tisu, ya sampai mengenai kaca (kendaraan yang dikendarai ) saya," paparnya.
Tak terima, Hunggul pun mengejar mobil mewah itu. Akhirnya keduanya kembali bertemu di traffic light simpang tiga Prambanan, Sleman. Di lokasi itu Hunggul kembali menyalakan dim di belakang mobil tersebut.
"Di simpang tiga Prambanan itu, saya ngedim lagi, maksudnya kaya gimana, ngingetin lagi kan. Kalau sesama sopir kan biasanya ngedim itu sudah hal yang lumrah. Kalau ada yang salah, berarti didim kaya gitu sudah paham," tuturnya.
Ternyata pengendara mobil mewah itu tak terima didim oleh Hunggul. Ia turun dari mobilnya, lalu menggedor-gedor mobil yang dikendarai Hunggul. Karena tak direspons, akhirnya ia mengempiskan salah satu ban mobil yang dikendarai Hunggul.
![]() |
"Nah, di situ yang saya semakin nggak terima, ngapain kok sampai ngempisin ban. Padahal penumpang saya macam-macam tujuannya, ada yang ke bandara dan ada urusan masing-masinglah," terang Hunggul.
"Kalau sampai ada apa-apa kan malah bahaya, to. Saya nggak bisa melanjutkan perjalanan lagi. Nah, terus setelah itu jendela saya buka dan dia mau minta video saya dihapus, karena kan dari awal saya video," paparnya.
Setelah itu muncul percekcokan di antara keduanya di sekitar jembatan barat simpang tiga Prambanan. Setelah beberapa saat, akhirnya pengendara mobil mewah tersebut pergi meninggalkan Hunggul dan penumpangnya.
Hunggul mengatakan pengendara mobil mewah tersebut hari ini telah mendatangi kantor Day Trans Yogyakarta. Namun, karena Hunggul sedang libur, akhirnya proses klarifikasi dari yang bersangkutan buntu.
"Kepala kantor saya tidak bisa menerima klarifikasi dia begitu saja, karena kan masih sepihak dan belum bisa ketemu dengan saya. Karena kan posisi saya masih libur. Saya kan masih capek juga," jelasnya.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini