Petani Lereng Merapi Klaten Tolak Penambangan Berkedok Penataan Lahan

Petani Lereng Merapi Klaten Tolak Penambangan Berkedok Penataan Lahan

Achmad Syauqi - detikNews
Rabu, 04 Des 2019 13:30 WIB
Petani hamparan di lereng Gunung Merapi di Desa Sukorini, Manisrenggo, Klaten, menolak rencana pengerukan lahan diduga penambangan galian C, Rabu (4/12/2019). Foto: Achmad Syauqi/detikcom
Klaten - Petani hamparan di lereng Gunung Merapi di Desa Sukorini, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, menolak rencana pengerukan lahan yang diduga berujung penambangan bahan galian C. Petani menyuarakan aspirasinya dengan memasang puluhan poster di lokasi strategis.

"Kami kelompok tani mengambil sikap. Kami keberatan dan menolak," kata Ketua Kelompok Tani Hamparan Ngudi Mulyo Desa Sukorini, Ngatiran, kepada detikcom saat ditemui di lahannya, Rabu (4/12/2019).

Diceritakan Ngatiran, sekitar 2 bulan lalu sebagian warga mendapatkan sosialisasi akan ada kegiatan penataan lahan. Disebutkan lahan di sisi selatan alur Sungai Woro akan dibersihkan batu cadasnya agar layak ditanami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun setelah dicermati, lanjutnya, pihaknya menduga bukan penataan lahan. Sebab kedalaman yang akan dikeruk alat berat 15 meter. Dengan kedalaman 15 meter, petani dan warga khawatir akan mempengaruhi air sawah dan sumur warga. Padahal di sisi selatan lokasi ada 26 hektare lahan pertanian masyarakat.

Pertanian padi dan sayur bagi warga Desa Sukorini merupakan mata pencaharian utama. Jika daerah tangkapan airnya hilang dan air tidak ada maka pertanian bisa mati.

Ditambahkannya, matinya pertanian akan mematikan penghasilan ratusan petani. Dalam jangka panjang bisa membuat masyarakat miskin sehingga rencana itu ditolak.

"Untuk itu kami menolak. Apapun alasannya kami menolak," tambah Ngatiran.

Pengurus Poktan Ngudi Mulyo, Aswan, menegaskan apapun dalih yang disampaikan, petani tetap menolak. Penolakan sudah disampaikan ke Pemkab Klaten.

Sementara lahan yang akan dikeruk itu diketahui berstatus hak milik warga di tepi Sungai Woro. Meskipun hak milik tetapi jika dikeruk maka wilayah tangkapan air dikhawatirkan bisa hilang dan berdampak kepada warga sekitar.

"Surat pernyataan penolakan warga sudah dikirimkan ke pemerintah desa dan kabupaten. Sesuai surat kami menolak," ungkap Aswan.

Sebagai ekspresi penolakan warga memasang sekitar 40 poster dan spanduk. Poster dipasang di sepanjang jalan sekitar calon lokasi pengerukan.

Pantauan detikcom di lokasi, puluhan poster di pasang di pohon sepanjang jalan desa. Ada yang di gapura desa, jalan dan pohon.


Pasang Poster, Petani Lereng Merapi Tolak Tambang Galian C di KlatenPetani hamparan di lereng Gunung Merapi di Desa Sukorini, Manisrenggo, Klaten, menolak rencana pengerukan lahan diduga penambangan galian C, Rabu (4/12/2019). Foto: Achmad Syauqi/detikcom

Kepala Urusan Pemerintahan Pemdes Sukorini, Sunarto, membenarkan ada ajuan surat izin pengerukan yang masuk. Yang memasukkan rencana izin ada 40 warga lokal pemilik tanah.

"Yang mengajukan surat 40 orang. Kami tanda tangan untuk pengurusan izin lebih lanjut," jelasnya.

Menurutnya, selaku wakil pemerintah di desa, Pemdes tidak bisa menolak ajuan perizinan warga itu. Soal nantinya diizinkan Pemkab Klaten atau bisa juga Pemprov Jawa Tengah itu sepenuhnya bukan lagi kewenangan desa.
Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads