"Mak (Ibu), saat saya tungguin di rumah sakit mengeluhkan tubuhnya panas. Terutama punggungnya yang banyak tersengat lebah," kata Mida saat ditemui detikcom di rumah duka, Selasa (26/11/2019).
Menurut Mida yang juga mengantarkan ibunya ke rumah sakit, kondisi sang ibu semakin lama semakin melemah, beberapa jam setelah tersengat tawon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Endaryati yang tersengat tawon Vespa bersama suaminya, Suwaryo (62), dirujuk ke Rumah Sakit Prima Medika pada Senin (25/11/2019) dini hari setelah mendapatkan penanganan pertama di Puskesmas Bodeh.
"Selama perjalanan ke rumah sakit, ibu memang mengeluhkan kondisi punggungnya," tambah Mida.
Hingga akhirnya, menurut Mida, kondisi ibunya memburuk dan tidak tertolong lagi.
"Sekitar jam 12 malam lebih, Mak tidak tertolong lagi setelah disuntik. Mak dulu yang meninggal," jelasnya.
Senin paginya. jenazah Endaryati dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kebandaran.
Belum selesai duka karena kehilangan sosok ibunya, Mida bersama adik-adiknya kembali kehilangan orang yang dicintainya. Sang ayah, Suwaryo (62) akhirnya menyusul istri tercinta.
"Bapak meninggal pada Senin (25/11) malam. Cuma dimakamkan beda desa. Sesuai permintaan anak kandung bapak yang di sana," ujar Mida.
Kedua korban tergolong baru dalam menjalankan pernikahan, belum ada empat tahun lamanya.
"Emak janda dan bapak duda dan sudah memiliki anak masing-masing. Jadi pemakaman bapak diminta anak kandungnya di Desa Jraganan," imbuh Mida.
Tonton juga video Tawon Vespa Serang 2 Anak, Damkar Turun Tangan:
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini