"Biasa saja, di sekolah tidak nakal, biasa saja. Memang kadang tidak masuk beberapa hari, tapi sudah ditangani BK (guru bimbingan konseling) untuk home visit, nanti masuk lagi, tidak ada masalah," katanya saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (21/11/2019) petang.
Karena itu, Didik sangat prihatin dan menyayangkan perbuatan yang dilakukan C terhadap gurunya sendiri tadi malam, Rabu (20/11/2019). Selain itu, Didik menyebut prestasi siswa yang bersangkutan di sekolah tergolong biasa atau tidak menonjol.
"Biasa saja, tidak menonjol, biasa saja dia itu (secara akademik). Selama kelas X juga tidak ada masalah dan saat kelas XI tidak ada catatan istimewa juga," ucapnya.
Terkait dugaan gangguan jiwa yang diidap C, Didik belum bisa memastikan secara detail. Namun ia mengaku ayahnya pernah memberitahukan hal tersebut kepada guru BK.
"Menurut informasi guru BK, informasi dari bapaknya itu, anak itu memang dalam perawatan rumah sakit, Mas, (Rumah Sakit Jiwa) Ghrasia itu kayanya. Mungkin rawat jalan dan minum obat jalan," kata Didik.
"Tapi pas masuk sekolah normal, saat PPDB tidak ada masalah meski NEM-nya tidak terlalu tinggi. Lalu dia lewat jalur kelas khusus olahraga dan lolos, dan menurut aturan bisa masuk (diterima bersekolah jika lolos ujian tersebut," imbuhnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini