"Si anak itu (pelaku) kan memang agak kurang waras. Saya katakan tidak waras karena sejak kelas 5 SD itu sudah mengalami gangguan jiwa, orangtuanya yang cerita sendiri," kata Kapolsek Srandakan, Kompol B Muryanto saat dihubungi detikcom, Kamis (21/11/2019).
Selain itu, Muryanto menyebut bahwa pelaku selama ini tinggal bersama bibinya. Padahal, kedua orangtuanya bermukim di Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, pelaku mengaku melakukan aksinya karena cinta dan sayang kepada korban.
"Setelah diamankan, tadi pagi saya tanyai kenapa kok nusuk? Dia jawab 'saya itu cinta pak sama guru itu, saya sayang, saya senang'," kata Muryanto.
Peristiwa itu terjadi di rumah korban di Bantul, pada Rabu (20/11) malam. Korban langsung dilarikan ke RS UII lalu dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.
Setelah menjalani operasi tadi malam, korban masih harus dirawat di rumah sakit selama sepekan ke depan. Sehingga polisi belum bisa memintai keterangan korban hingga saat ini. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini