Densus 88 Tangkap Penjual Buku dan Bakso Pentol di Sukoharjo

Densus 88 Tangkap Penjual Buku dan Bakso Pentol di Sukoharjo

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Selasa, 19 Nov 2019 20:49 WIB
Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Sukoharjo - Densus 88 Antiteror kembali menangkap dua orang warga Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Mereka adalah Muhammad Irfan (45) dari Grogol dan Qowie Muqimudin (27) dari Polokarto.

Irfan merupakan seorang penjual buku dan bendera secara berkeliling. Dia tinggal di Gang Perkutut RT 01 RW 19, Waringinrejo, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.

Warga sekitar, Sri Warningsih, mengatakan Irfan merupakan sosok pendiam dan tertutup. Namun Irfan masih kerap terlihat mengikuti kegiatan kampung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Orangnya mau ikut kegiatan kampung. Tetapi kalau pemilu tidak pernah ikut," kata Sri, Selasa (19/11/2019).

Irfan sudah belasan tahun tinggal di kampung tersebut bersama istri, ibu mertua, dan kakak ipar. Warga mengaku terkejut oleh tertangkapnya Irfan oleh Densus 88.

"Kemarin (Senin, 18 November sore) rumahnya digeledah, kami tidak boleh mendekat, tidak boleh memotret," ujar dia.

Kepala Desa Cemani Hadi Indrianto mengatakan beberapa barang dibawa dari rumah Irfan, antara lain buku-buku agama, bendera tulisan kalimat tauhid, bendera ISIS, dan CD jihad.

Diduga, Irfan terkait dengan jaringan bom Kartasura yang terjadi pada saat menjelang Lebaran lalu. "Informasinya terkait bom Kartasura," ujar Kades.

Sementara itu, Qowie Muqimudin dikenal sebagai penjual bakso pentol dan es doger. Dia tinggal di Dusun Tegalrejo RT 05 RW 03, Desa Pranan, Polokarto, Sukoharjo.

Seperti Irfan, Qowie ditangkap pada Senin (18/11). Dia ditangkap saat menjajakan dagangannya di kawasan Telukan, Sukoharjo.

Menurut Kades Pranan, Jigong Sarjanto, tidak ada yang mencurigakan dari keseharian Qowie. Kegiatan keagamaan Qowie juga disebut tidak mencurigakan.

"Sosialisasi dengan warga biasa saja. Kegiatan agama juga biasa saja. Kalau salat juga di masjid kampung," ujar Jigong.



Saat tempat tinggal Qowie digeledah, polisi membawa sejumlah barang, seperti ponsel, STNK, uang tunai, dan kompor gunung.

Diketahui, Qowie dipulangkan dari Suriah pada 2016. Namun belum diketahui apa kegiatan Qowie selama di Suriah.

Sementara itu, Kasatintel Polres Sukoharjo Iptu Sukimin mengaku tidak bisa memberi keterangan terkait penangkapan terduga teroris di wilayahnya. Seluruh kegiatan dilakukan Densus 88 Mabes Polri.

"Seluruh penangkapan langsung ditangani Densus 88," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(bai/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads