Cerita Warga Soal Temuan Mayat Remaja Terkubur di Pekarangan Rumah

Cerita Warga Soal Temuan Mayat Remaja Terkubur di Pekarangan Rumah

Arbi Anugrah - detikNews
Senin, 18 Nov 2019 16:59 WIB
Garis polisi terpasang di lokasi penemuan mayat remaja terkubur di pekarangan rumah di Cilacap, Senin (18/11/2019). Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Cilacap - Mayat remaja berinisial FH (18) ditemukan terkubur di pekarangan rumahnya di Desa Bajing, Kecamatan Kroya, Cilacap. Jasadnya terbungkus plastik yang terikat tali.

Mayat FH ditemukan oleh tetangga yang curiga atas keberadaannya. Menurut Sumarti (58), warga setempat, kecurigaan para tetangga sudah sejak 10 hari terakhir. Pasalnya dalam rumah yang hanya dihuni oleh FH dan ibunya, Sri Muhayati (57) itu terlihat sepi. Tidak terdengar lagi suara tangisan FH.

"Umurnya 18 tahun tapi sakit keterbelakangan mental, anaknya kecil kakinya tidak bisa selonjor. Biasanya anaknya nangis, ini 10 hari tidak ada suaranya, biasanya sering kedengaran nangis," kata Sumarti kepada wartawan di lokasi, Senin (18/11/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Warga yang curiga kemudian menanyakan hal tersebut kepada ibunya dan selalu dijawab jika anaknya tersebut tengah berada di rumah ayahnya yang berada di Majenang. Kedua orang tua FH diketahui telah berpisah tak lama setelah menikah.

"Kan tanya di mana anaknya, dijawab dibawa bapak, terus tanya lagi masih jawab itu. Lama-lama tetangga ada yang telepon keluarga bapaknya, tapi jawabannya tidak dibawa," ucapnya.

Mengetahui jika FH tidak dibawa oleh ayahnya, warga kemudian berinisiatif untuk mengecek rumah Sri untuk mengetahui keberadaan FH. Namun warga tidak menemukan apa-apa.

Selang dua hari setelah mengecek rumah tersebut, warga kembali bertanya di mana keberadaan FH dan selalu mendapatkan jawaban jika FH dibawa oleh ayahnya ke Majenang.

"Lama-lama saya dan teman-teman keliling pekarangan, sumur juga dikontrol dan tadi pagi ada yang aneh. (Ada gundukan tanah) dicukil-cukil (korek-korek) bau, terus kita lapor ke balai desa baru ketahuan (ada mayat FH)," jelasnya.


Menurut dia, saat ditemukan mayat FH berada dalam plastik bening berukuran sedang yang diikat kencang dengan tali. Mayat tersebut terpendam dalam tanah sekitar kurang lebih 30 sentimeter.

"Gundukannya sedikit. Di bungkus plastik bening. Ikatan kencang, diikat di dalam plastik," ujarnya.

Dia mengatakan jika ibu FH, Sri Muhayati, pernah menjadi guru bahasa Inggris di salah satu SMP di Kroya. Namun dikeluarkan karena sering berbicara sendiri dan sejak saat itu kehidupan Sri tertutup dengan para tetangga.

"Dulu sempat menjadi guru bahasa Inggris, keluar dari sekolah 5 tahun lalu karena sering ngomong sendiri. Orangnya tertutup tidak pernah berhubungan dengan masyarakat," tuturnya.
Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads