Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Klaten Anggit Budiarto mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan tim setelah ada kabar kematian dua warga. Hasil dari pemeriksaan terutama terhadap kondisi tubuh korban, ditemukan puluhan titik sengatan.
"Hasilnya untuk korban di Desa Sembung, Kecamatan Wedi, didapatkan 27 titik sengatan tawon. Sengatan itu tersebar di beberapa bagian tubuh," kata Anggit, Senin (18/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Anggit, tim sudah mengumpulkan keterangan dari lokasi kejadian di Desa Sembung, Kecamatan Wedi dan Desa Wadung Getas, Kecamatan Wonosari.
Tim Dinas Kesehatan selain menemui keluarga korban juga melacak kronologi sakit sampai meninggal dunia. Mantri desa yang menangani kasusnya juga telah diminta keterangan.
Sementara itu untuk korban di Desa Sembung, titik sengatan ada di bagian tubuh yang terbuka maupun yang tertutup pakaian. Yakni di bagian wajah, punggung dan kepala.
"Di pipi ada satu titik sengatan. Namun saat pakaian dibuka ada 24 titik di punggung dan sisanya di kepala. Bahkan ada tawon yang masih menempel di kepala," jelas Anggit.
Terpisah, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Bersumber Bintang Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Klaten, Wahyuning Nugraheni, mengungkapkan korban di Desa Wadung Getas, Kecamatan Wonosari, juga mengalami puluhan sengatan.
"Tawonnya hanya beberapa ekor. Namun satu ekor menyengat lebih dari satu titik," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, dua warga Klaten tewas disengat tawon Vespa affinis. Korban bernama Lanjar (62) warga Dusun Tegalyoso, Desa Sembung, Kecamatan Wedi dan Warsomo (87) warga Dusun Tegal Duwur, Desa Wadung Getas, Kecamatan Wonosari. Kedua korban dimakamkan pada Rabu (13/11/2019).
Halaman 2 dari 2











































