BPPTKG Ungkap Kronologi Letusan Gunung Merapi Hari Ini

BPPTKG Ungkap Kronologi Letusan Gunung Merapi Hari Ini

Pradito Rida Pertana - detikNews
Minggu, 17 Nov 2019 16:34 WIB
Gunung Merapi meletus, Minggu (17/11/2019). Foto: Dok BPPTKG
Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkap kronologi letusan Gunung Merapi siang tadi. Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menjelaskan, bahwa pascaletusan pada 9 November 2019, terjadi peningkatan kegempaan pada 15-16 November 2019.

"Bahkan, saat itu Seismograf mencatat gempa rata-rata vulkano-tektonik dalam (VTA) 15 kali perhari, dan multiphase (MP) 75 kali per hari," ujar Hanik dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/11/2019).

Sedangkan pada tanggal 17 November pukul 00.00-11.00 WIB tercatat gempa VTA 3 kali, VTB 4 kali, dan MP 16 kali. Peningkatan kegempaan ini diduga mencerminkan akumulasi tekanan gas di bawah permukaan kubah yang berasal dari dapur magma di kedalaman lebih dari 3 km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Sehingga hari ini terjadi letusan, menurut yang terekam di seismogram (letusan) dengan amplitudo 70 mm dan durasi 155 detik," jelasnya.

Hanik menjelaskan awan panas pada letusan hari ini meluncur dengan jarak kurang dari 1 kilometer ke arah Sungai Gendol. Sedangkan kolom asap letusan setinggi kurang lebih 1.000 meter dari puncak Gunung Merapi.

"Kejadian letusan semacam ini masih dapat terus terjadi sebagai indikasi bahwa suplai magma dari dapur magma masih berlangsung. Ancaman bahaya letusan ini
berupa awan panas yang bersumber dari bongkaran material kubah lava, dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan kurang dari 3 km," ucapnya.

Bahkan, akibat APL tadi siang membuat Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang terkena hujan abu. Namun, hujan abu itu hanya bersifat sementara karena intensitasnya rendah.

"Hujan abu dilaporkan terjadi di sekitar Gunung Merapi dengan arah dominan ke sektor Barat sejauh 15 km dari puncak, yaitu di sekitar wilayah Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Untuk mengantisipasi gangguan abu vulkanik terhadap penerbangan, maka VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) diterbitkan dengan kode warna Orange," katanya.


Kendati demikian, Hanik meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir dan beraktivitas seperti biasa. Mengingat radius APL belum melebihi 3 kilometer.

"Masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km
dari puncak Gunung Merapi. Untuk informasi resmi, masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat dan radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz," ucap Hanik.
Halaman 2 dari 2
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads