"Tidak ada suara gemuruh seperti letusan pekan sebelumnya. Mungkin karena angin cukup kencang," kata Koordinator Radio Lintas Merapi, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Sukiman, kepada detikcom, Minggu (17/11/2019).
Menurut Sukiman, selain tidak terdengar gemuruh dari dusunnya di Dusun Deles, Desa Sidorejo, letusan kali ini disebutnya lebih kecil dibandingkan letusan pekan sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan setelah terjadi letusan, terpantau pada pukul 13.00 WIB, cuaca tetap cerah sehingga kawasan puncak terlihat jelas.
Sukiman menambahkan letusan tidak menyebabkan kepanikan warga. Warga tetap beraktivitas seperti biasa.
"Mungkin karena ini cuma kecil jadi warga slow respons. Tidak panik dan beraktivitas biasa," tambahnya.
Diwawancara terpisah, Kaur Perencanaan Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Jainu mengungkapkan cerita yang sama. Dia juga tak mendengar suara gemuruh.
"Tidak terdengar gemuruh. Meskipun letusan kali ini lebih terlihat jelas dari sebelumnya," ungkapnya.
Tidak terdengarnya suara gemuruh, kata Jain, membuat warga tidak kaget. Warga tetap tenang dan bekerja seperti biasa.
Selain itu tak terpantau ada hujan abu di desanya.
Jainu juga mengungkap tak ada tanda-tanda aneh yang ditangkapnya sebelum letusan Gunung Merapi. Bahkan sejak dua hari tidak terlihat ada asap di puncak gunung.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Klaten, Sri Yuwana Haris Yulianto menambahkan, dari laporan jajaran dan koordinasi dengan relawan, sejauh ini kondisi tetap aman.
"Masih aman dan tidak abu turun. Arah letusan lebih ke barat utara," jelas Haris.
Simak Video "Detik-detik Letusan Gunung Merapi"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini