"Imbauan masih sama rekomendasi kita, tidak ada aktivitas dalam jarak 3 kilometer, karena sekarang kan seperti itu, potensinya adalah lontaran, dan awan panas tentunya. Tapi awan panas masih dalam perkiraan kita 3 kilometer, dan ini mungkin kita masih, (perkiraannya) sekitar 1,5 kilometer, kurang dari 2 kilometer jarak luncurnya," ucap Hanik kepada wartawan, Minggu (17/11/2019).
Saat dihubungi detikcom, Hanik menjelaskan bahwa Gunung Merapi yang berada di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini memiliki banyak karakter erupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BPPTKG: Letusan Gunung Merapi Hari Ini Kecil |
"Jadi ada lima tipe erupsi Merapi, lha yang sekarang ini adalah erupsi yang eksplosif kecil," tuturnya kepada detikcom.
Dia menegaskan letusan hari ini jauh dibandingkan dengan erupsi tahun 2010.
"Ini yang perlu diketahui. Jadi kalau Merapi tidak usah dibayangkan seperti erupsi 2010. Jadi ini sangat-sangat berbeda dengan erupsi 2010, sehingga kami pun memberikan rekomendasi (jarak aman) masih tiga kilometer," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi meletus pada pukul 10.46 WIB siang ini.
"Terjadi letusan di Gunung #Merapi tanggal 17 November 2019 pukul 10:46 WIB," demikian informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi lewat akun Twitter resmi @BPPTKG, Minggu (17/11).
BPPTKG mengungkap bahwa letusan tercatat di seismogram dengan amplitudo maks 70 mm dan durasi 155 detik.
"Angin bertiup ke Barat," imbuh BPPTKG.
Status Gunung Merapi hingga saat ini Waspada sejak 21 Mei 2018.
Simak Video "Detik-detik Letusan Gunung Merapi"
(sip/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini