"Korban saat mencari pakan ternak tidak tahu jika ada sarang tawon. Mungkin sarang tersenggol," kata Kepala Desa Sembung, Sunarto, kepada detikcom, Rabu (13/11/2019).
Sunarto menuturkan korban mencari pakan ternak pada Selasa (12/11/2019) sekitar pukul 17.00 WIB di kebun samping rumah. Saat sedang memangkas pohon dengan galah, diduga menyenggol sarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuma diperiksa oleh mantri. Jadi tidak sempat ke rumah sakit," jelasnya.
Setelah semalam kondisi kesehatan terus memburuk, sampai akhirnya korban meninggal dunia. Almarhumah dimakamkan siang tadi.
Sarang tawon Vespa, lanjut Sunarto, masih dibiarkan di lokasi menempel di dahan pohon. Warga tidak berani mengusik sarang tawon yang ada garis kuning di punggungnya itu.
Kejadian itu sudah dilaporkan ke markas pemadam kebakaran Pemkab Klaten. Warga berharap segera ditangani sebab membuat khawatir warga.
Terpisah, Ketua Tim Penanganan Tawon Vespa affinis Pemkab Klaten, Roni Roekmito, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut.
"Kejadiannya kemarin, Selasa (12/11). Tapi kepala desa tidak (segera) melaporkan," ungkapnya.
Roni meminta masyarakat jika ada kejadian sengatan tawon Vespa segera melaporkan ke pemerintah desa, camat atau pemkab. Korban juga secepatnya segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit agar mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Diberitakan sebelumnya, tawon Vespa affinis dilaporkan telah menewaskan delapan warga di Klaten sejak 2017, kini mulai marak ditemukan koloninya. Bahkan koloni tawon dengan ciri khas garis kuning di punggungnya itu semakin banyak dilaporkan berbagai wilayah.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini