"Jumlah itu terbagi 464 tangki yang sudah kami salurkan. Kalau data yang masuk ada 25 desa dan sekitar 23.790 jiwa yang terdampak kekeringan," ujar Arwin kepada wartawan, Senin (21/10/2019).
Sebanyak 25 desa yang kekeringan diantaranya adalah Desa Blimbingrejo, Tunggulpandean, Dorang, Bategede, Ngetuk, Raguklampitan, Pendem, Bucu, Kunir, Jlegong, Kedungmalang, Karangaji, Tedunan, Kaliombo, Mayong Kidul, dan Pancur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jauharudin (25), warga Kalipucang Wetan mengatakan bahwa sumur miliknya sudah kering sejak tiga pekan lalu.
"Sudah tiga pekan tidak ada airnya," katanya kepada detikcom di rumahnya, Senin (21/11/2019).
Untuk kebutuhan makan dan minum, keluarganya memilih untuk membeli di warung. Sedangkan untuk kebutuhan mandi, keluarganya harus mengungsi di rumah kerabat.
"Tidak bisa memasak, jadi beli nasi di warung. Kalau mandi mengungsi di rumah kerbat yang punya sumur bor," lanjutnya.
Sedangkan warga lainnya, Handayani (21), yang tinggal di Desa Kedungsarimulyo menambahkan desanya merupakan perbatasan dengan Kabupaten Demak. Tiap musim kemarau, dia mengaku kesulitan mendapatkan air bersih.
"Kalau sudah lebih dari tiga bulan kemarau, sumur-sumur banyak yang kering. Kalau ada airnya sedikit," katanya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini