Andreas Rheo Yuliana Fernandez, memang sudah aktif di PDIP sejak cukup lama. Anak kedua lebih dulu telah lama menjadi keder PDIP, jauh lebih dulu dibanding Gibran. Upaya menyandingkan Gibran-Rheo itu untuk mengulang pasangan Jokowi-Rudy di Pilkada Solo 2005 dan 2010.
Pegiat Forum Muda Visioner yang selama ini mendukung pencalonan Gibran sebagai wali kota Solo, Guntur Wahyu Nugroho, mengatakan kemunculan nama Rheo harus diapresiasi. Sebab saat ini, kata dia, Kota Solo membutuhkan sosok pemimpin anak muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia masih belum bisa memberikan tanggapan lebih jauh terkait pasangan dua putra Jokowi-Rudy. Namun jika Gibran berpasangan dengan Rheo, hal tersebut bisa melawan tradisi urut kacang di partai politik.
"Saya belum bisa berkomentar jauh soal pasangan ini, karena kami belum menelusuri rekam jejak beliau (Rheo). Tapi yang jelas, jika memang dua ini yang dicalonkan PDIP, maka ini bagus untuk melawan tradisi urut kacang. Dan ini bagus untuk Solo," ujarnya.
Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendukung Gibran, tidak mempermasalahkan sosok Rheo. Justru Rheo dinilai bisa menjadi pilihan baru DPC PDIP Surakarta yang sebelumnya hanya mengajukan pasangan tunggal Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.
"Ini bisa menjadi solusi bagi partai untuk mengusung anak muda. Walaupun tentunya kami masih perlu uji, bagaimana sosok Mas Rheo, bagaimana cara pandang beliau tentang Solo," kata politisi PSI Surakarta, Antonius Yogo Prabowo.
Terkait anggapan politik dinasti, Yogo menilai hal tersebut masih bisa dikesampingkan asalkan sosok tersebut mampu bersikap profesional.
"Kalau dibilang dinasti, ya ini dinasti. Tapi seperti Mas Gibran, selama ini kami melihat beliau tidak pernah mendapatkan pesanan katering dan sebagainya selama Pak Jokowi menjabat. Maka kami sepakat melepaskan latar belakang orang tuanya dulu, semua anak muda berkesempatan sama," tutupnya.
Simak Video "Bakal Nyalon Wali Kota Solo, Gibran Titipkan Bisnis ke Kaesang"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini